Pimpinan Gontor Takziah ke Rumah Santri Tewas Dianiaya, Ini Respons Soimah

Pimpinan Gontor Takziah ke Rumah Santri Tewas Dianiaya, Ini Respons Soimah

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 13 Sep 2022 12:02 WIB
Siti Soimah, ibu santri AM yang tewas di Pondok Gontor
Siti Soimah, ibu santri yang tewas di Pondok Gontor (Foto: Tangkapan layar IG @soimah_didi)
Ponorogo -

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) bersama 15 orang takziah ke rumah santri AM di Palembang. Kunjungan ini dilakukan pada Jumat (9/9/2022) dan diterima keluarga almarhum.

Soimah, ibu dari AM membenarkan adanya takziah itu. Ia juga memberi tanggapan terkait takziah para pimpinan Pondok Gontor melalui akun instagram @soimah_didi. Tanggapan itu tertanggal 10 September 2022.

Tak hanya bertakziah, lanjut Soimah, rombongan dari Gontor juga melakukan ziarah ke makam AM. Soimah mengucapkan terimakasih atas takziah dan ziarah yang dilakukan pihak Ponpes Gontor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pimpinan Gontor ke kediaman rumah saya dengan bertakziah bersama saya dan keluarga besar dan juga pada sore harinya telah melakukan ziarah ke makam anak saya Albar Mahdi. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," demikian tanggapan Soimah seperti yang dilihat detikJatim, Selasa (13/9/2022).

Soimah kemudian menyebut takziah dan ziarah yang dilakukan Pondok Gontor merupakan aksi nyata untuk menghibur dan berbelasungkawa. Sebab apa yang dialaminya merupakan suatu cobaan.

ADVERTISEMENT

"Tujuan mereka mengunjungi saya dan keluarga dapat saya maknai adalah suatu bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga kami yaitu untuk menghibur dan mengucapkan belasungkawa agar keluarga kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami," jelasnya.

Meski demikian, lanjut Soimah, bahwa persoalan kematian anaknya sudah masuk proses hukum. Maka ia akan tetap akan melanjutkan upaya untuk menuntut keadilan.

"Masalah ini sudah memasuki ranah hukum,maka saya tetap akan melanjutkan proses hukum tersebut untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya untuk anak saya Albar Mahdi," tegas Soimah.

"Begitupun kepada pihak-pihak yang terlibat yang mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya, sehingga anak saya harus menjalani autopsi, ekshumasi dan saya sebagai seorang ibu untuk menyetujui proses autopsi, ekshumasi tersebut benar-benar sangat membuat batin saya terguncang," tambahnya.

Soimah juga menegaskan akan terus melanjutkan perjuangan anaknya. Sebab, ia pernah mendengar perkataan almarhum anaknya yang pernah berkata ingin memperbaiki sistem pondok.

"Saya sebagai seorang ibu dari Albar Mahdi tetap terus akan melanjutkan perjuangan anak saya. Karena sebelum anak saya meninggal almarhum selalu berceloteh kepada saya, yang ingin memperbaiki sistem ponpes," papar Soimah.

"Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas," tandas Soimah.




(abq/fat)


Hide Ads