Ada-ada saja tingkah laku pemuda ini. Saat razia knalpot brong dan cipta kondisi di Surabaya, pemuda itu ketahuan membawa minuman keras oplosan. Giliran diminta menunjukkan tempat dia membeli miras atau dibawa ke kantor polisi, pemuda itu malah menangis takut dimarahi orang tuanya.
Peristiwa yang bikin geleng-geleng kepala itu terjadi di Depan Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Minggu (11/9/2022) dini hari. Pagi itu Satlantas Polrestabes Surabaya mengamankan puluhan motor dengan knalpot brong hingga motor yang tidak dilengkapi surat kendaraan alias bodong.
Pada saat itulah polisi mendapati seorang pengendara membawa miras oplosan yang diakui Arak Bali. Kepada petugas pemuda bernama Deni (21) yang mengaku warga Keputran, Surabaya itu menyebutkan bawa miras itu adalah sisa sehari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sisa mabuk kemarin Pak, saya sekarang enggak mabuk Pak," kata Deni kepada Wakasat Lantas Polrestabes Surabaya Kompol Rendy Asedar yang turut serta dalam operasi itu.
Awalnya Rendy mengingatkan Deni tentang bahaya berkendara dalam pengaruh minuman keras. Kemudian, Rendy meminta Deni menunjukkan di mana tempat dirinya membeli miras oplosan itu dan menjelaskan bahwa miras oplosan itu berbahaya.
"Kalau mabuk jangan berkendara, bisa membahayakan pengguna jalan lain. Karena penjualnya ini juga bisa membahayakan, kamu harus tunjukkan beli miras ini di mana," tegas Rendy kepada Deni.
Karena Deni tidak menjawab dan terkesan enggan menunjukkan tempat dirinya membeli miras itu Rendy pun menyampaikan pilihan lain. Bila Deni masih tidak mau menunjukkan di mana dia membeli miras, petugas akan membawanya ke kantor polisi.
"Kalau enggak bisa menunjukkan, kamu akan dibawa ke kantor untuk diperiksa," kata Rendy.
Seketika itulah ketika mendengar kata 'dibawa ke kantor untuk diperiksa' pemuda bernama Deni itu menangis. Dia memohon kepada Rendy agar tidak membawanya ke kantor polisi. Dia mengaku takut akan dimarahi orang tuanya.
"Jangan bawa saya pak. Tolong pak. Nanti bapak ibu saya marah," kata Deni sambil menunduk di hadapan Rendy. Sayangnya, tangisannya itu tidak bisa menghindarkannya dari keputusan polisi untuk memeriksanya di kantor polisi.
Meski telah menangis dan memohon tidak dibawa ke kantor polisi, Deni pada akhirnya tetap dibawa ke Polrestabes Surabaya. Satlantas akan menyerahkan Deni ke Satsabhara Polrestabes Surabaya. Di sana Deni akan diperiksa hingga menunjukkan di mana dia mendapatkan minuman keras oplosan itu.
"Kami serahkan ke Sabhara, biar ditindaklanjuti asal miras itu dari mana. Karena memang bahaya ketika berkendara setelah minum miras," ujar Rendy.
Ratusan motor ditilang. Baca di halaman selanjutnya.