Seorang pria mesum di Kota Malang memamerkan alat kelaminnya. Aksi ini dilakukannya di depan pelajar SMK yang tengah naik angkutan kota (angkot). Sang pelajar mengaku ketakutan hingga trauma.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto berharap korban melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian agar hal serupa tidak terjadi kembali. Menurut Handi, kejadian itu bisa saja di luar kendali dari sopir angkot sehingga tidak bisa disalahkan sepenuhnya.
"Kalau ada kejadian seperti itu atau hal-hal yang berbahaya lainnya, penumpang bisa juga sampaikan ke Dishub melalui nomor pengaduan yang sudah kami pasang di kaca-kaca angkot. Sehingga bisa segera kami tindaklanjuti secara cepat dan tepat," ujar Handi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Dishub akan menindaklanjuti peristiwa itu melalui koordinator masing-masing sopir angkot untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dari semua sisi. Termasuk soal keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
Sebelumnya, pelajar perempuan tersebut mengaku peristiwa itu dialaminya saat pulang sekolah. Geram dengan aksi tersebut, ia mengunggah kisahnya di media sosial. Postingan pelajar ini viral dan mendapat banyak respons warganet. Pelajar itu mengaku, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (7/9/2022) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
"Peristiwanya kemarin 7 September 2022," katanya saat dikonfirmasi via Direct Message Instagram, Kamis (8/9/2022).
Pelajar itu pulang ke rumah naik angkot yang melintas di depan sekolah. Saat masuk ke dalam angkot, pelajar itu sudah melihat ada seorang pria yang mengisi bangku penumpang terlebih dahulu. Sementara bangku lain penuh dengan penumpang perempuan.
Setelah penumpang penuh, angkot mulai berjalan sesuai rute trayek yang ada. Tiba di kawasan Comboran, si pelajar mengetahui pria itu mengeluarkan alat kelamin.
Akhirnya, pelajar perempuan itu merasa risih dengan perilaku pria itu. Secara spontan, pelajar perempuan itu merekam aksi pria dengan telepon genggamnya. Begitu pria itu tahu aksinya direkam, ia langsung memasukkan lagi alat kelaminnya.
Pengakuan korban yang ketakutan, di halaman selanjutnya!