TB (43) dan NH (44), pasangan suami istri (pasutri) di Blitar, ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan RA (3), balita hingga sekujur tubuhnya penuh luka. Lalu apa motif tersangka menganiaya balita tersebut?
"Karena emosi dan jengkel. Korban tidak mau bilang saat pipis atau pup (Buang air besar). Jadi tersangka emosi kemudian memukul korban," terang Kapolres Blitar, AKBP Adhitya Panji Anom saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).
Korban sendiri merupakan anak dari CDC (39) yang berstatus single parent sekaligus tetangga tersangka. Balita tersebut dititipkan ibunya karena kedua tersangka bersedia untuk mengadopsi selama bekerja di luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua tersangka sendiri bersedia merawat korban karena selama ini belum dikaruniai anak. Namun bukan dirawat dengan baik, balita tersebut malah kerap mendapat siksaan dan penganiayaan.
Dampak penganiayaan balita ini membuat Mensos Tri Rismaharini hingga turun langsung ke Blitar pada Minggu (4/9/2022). Risma menjenguk korban yang masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Tak hanya itu, Risma juga meminta ibu korban agar membatalkan niatnya untuk bekerja ke luar negeri. Ia bahkan menawarkan kepada ibu korban pekerjaan tetap asal membatalkan niatnya menjadi TKW.
"Ibunya sudah saya minta untuk tidak usahlah berangkat ke luar negeri, jadi TKI. Karena anaknya trauma dan enggak mau sama orang lain. Maunya sama ibunya saja," ujar Risma.
Sebelumnya, balita di Blitar menjadi korban penganiayaan yang mengakibatkan luka memar di sekujur tubuhnya. Balita itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh tetangganya sendiri.
Balita malang tersebut berinisial RA (3). Balita asal Kecamatan Talun Kabupaten Blitar itu terluka di bagian tangan dan di sekujur tubuhnya. Akibatnya, korban harus dilarikan RSUD Ngudi Waluyo Blitar karena luka-lukanya.
"Iya ada beberapa luka di bagian wajah dan tubuh. Warga sebelumnya curiga, tapi yang mengasuh itu bilang kalau RA itu jatuh," ujar Kepala Dusun Pasirharjo, Samsul saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (1/9/2022).
Samsul mengungkapkan RA ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan oleh neneknya. Sang nenek membesuk RA di rumah orang tua angkatnya. Saat tiba, RA terlantar dengan makanannya di samping kamar mandi.
"Neneknya datang ke sana, rencananya mau dibawa ke posyandu. Tapi ternyata RA ditemukan dalam kondisi tidak wajar di dekat kamar mandi. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Simak Video "Video: Momen Gibran Beli Jenang-Batik di Bazar UMKM di Alun-Alun Blitar"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)