Dibutakan Cinta Bikin Pria Kediri Banting dan Nyaris Ceburkan Istri Orang

Dibutakan Cinta Bikin Pria Kediri Banting dan Nyaris Ceburkan Istri Orang

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 01 Sep 2022 22:15 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan/ Foto: Edi Wahyono
Kediri -

Pemuda berinisial BN asal Dusun Ngatup, Desa Kambingan, Pagu, Kabupaten Kediri dibutakan oleh cinta. BN memacari seorang wanita berinisial H (27) yang merupakan istri orang. BN tengah cemburu hingga melakukan penganiayaan terhadap H hingga membantingnya.

"Diduga pelaku ini cemburu. Sementara, korban mengatakan kepada pelaku bahwa ia sudah tidak mau lagi berhubungan," ungkap Kapolsek Pagu AKP Agus Sudarjanto, Kamis (1/9/2022).

Agus memaparkan, pihaknya mengamankan pemuda berusia 21 tahun itu pada Minggu (28/8/2022). Penangkapan ini usai korban melapor ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BN Banting H di Aspal dan Nyaris Ceburkan ke Sungai

Agus menjelaskan, peristiwa ini berawal pada Kamis (25/8) dini hari. Saat itu korban (H) dijemput pelaku (BN) di rumah temannya dengan naik sepeda motor.

Ketika perjalanan,pelaku kemudian menghentikan motornya di jembatan tepat di pinggir jalan Desa Kambingan, Pagu. Pelaku lalu menanyakan kenapa tak cepat merespons chat WhatsApp-nya. Korban beralasan masih bekerja.

ADVERTISEMENT

Mendengar jawaban tersebut, pelaku spontan marah. Pelaku melampiaskan amarahnya dengan memiting leher korban dari belakang. Hingga tubuh korban terjatuh ke aspal.

Tak hanya itu, pelaku juga mendorong ibu rumah tangga tersebut ke sungai sampai hampir terjatuh. Namun, pelaku tetap memegang celana korban untuk menariknya kembali ke atas.

Selanjutnya, ketika perempuan berusia 27 tahun itu hendak berdiri, pelaku langsung membanting kembali korban untuk kedua kalinya di aspal jalan.

Kejadian tersebut membuat badan korban kesakitan, sehingga tidak bisa berdiri dan memilih untuk duduk di aspal jalan. Pelaku lalu kembali ditarik ke tempat semula yang kemudian dibenturkan ke palang penutup jembatan yang terbuat dari besi ringan (galvalum).

"Setelah itu korban diantar pulang sampai di rumahnya," Jelas Agus.

Penganiayaan Bermotif Kecemburuan

Agus menyebut penganiayaan pelaku ini dilatarbelakangi kecemburuan. Sebab korban berstatus sebagai istri orang.

"Kalau statusnya pelaku dengan korban ini sebagai teman dekat, lokasinya hanya beda dusun saja," pungkas Agus.

Keesokan harinya, pada Jumat (26/8) sekitar pukul 04.30 WIB korban kembali dijemput oleh pelaku di rumah temannya. Setelah masuk di rumah korban, pelaku kembali marah-marah karena tidak merespons telepon maupun pesan WhatsAppnya. Namun, korban tak bersedia diantar dan menyuruh pelaku untuk pulang.

Karena pelaku masih bertahan, korban kemudian memanggil suaminya berinisial F. Mengetahui suami korban datang, pelaku kemudian kabur. Saat merasa terancam, korban kemudian melaporkan penganiayaan itu ke polsek setempat.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku ini sudah melakukan aksi penganiayaan terhadap korban sebanyak tiga kali. Dua kali di dalam rumah dan satu kali di jembatan. Agus menyebut penganiayaan pelaku ini dilatarbelakangi kecemburuan. Sebab korban berstatus sebagai istri orang.




(hse/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads