Balita di Blitar Dipukuli Tetangga Ketika Ibunya Berangkat Jadi TKI

Balita di Blitar Dipukuli Tetangga Ketika Ibunya Berangkat Jadi TKI

Fima Purwanti - detikJatim
Kamis, 01 Sep 2022 20:23 WIB
RA, balita korban penganiayaan di Blitar dirawat di RSUD Ngudi Waluyo
Foto: RA, balita korban penganiayaan di Blitar dirawat di RSUD Ngudi Waluyo (Dok. Istimewa)
Blitar -

Balita di Blitar menjadi korban penganiayaan yang mengakibatkan luka memar di sekujur tubuhnya. Balita itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh tetangganya sendiri.

Balita malang tersebut berinisial RA (3). Balita asal Kecamatan Talun Kabupaten Blitar itu terluka di bagian tangan dan di sekujur tubuhnya. Akibatnya, korban harus dilarikan RSUD Ngudi Waluyo Blitar karena luka-lukanya.

"Iya ada beberapa luka di bagian wajah dan tubuh. Warga sebelumnya curiga, tapi yang mengasuh itu bilang kalau RA itu jatuh," ujar Kepala Dusun Pasirharjo, Samsul saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsul mengungkapkan RA ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan oleh neneknya. Sang nenek membesuk RA di rumah orang tua angkatnya. Saat tiba, RA terlantar dengan makanannya di samping kamar mandi.

"Neneknya datang ke sana, rencananya mau dibawa ke posyandu. Tapi ternyata RA ditemukan dalam kondisi tidak wajar di dekat kamar mandi. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita Sari mengatakan pihaknya sudah menerima aduan terkait kasus dugaan penganiayaan oleh orang tua angkat balita itu. Namun, pihaknya belum memintai keterangan lebih lanjut karena nenek balita itu masih menemani korban.

"Belum ada penahanan, tapi kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk nanti meminta keterangan dari pihak-pihak terkait," terangnya Tika.

Tika menjelaskan korban merupakan anak dari CDC (39) yang berstatus single parent yang saat ini tengah berada di penampungan sebelum berangkat menjadi pekerja migran.

Karena ibunya akan akan bekerja di luar negeri, korban kemudian diminta untuk diadopsi oleh NH dan TB selama ditinggal bekerja ke luar negeri.

"RA ini diminta NH dan TB untuk diadopsi, karena tidak punya anak. Ibunya pun setuju, karena akan berangkat ke luar negeri jadi TKI. Jadi balita ini berada di tempat NH selama sebulan terakhir," tandas Tika.




(abq/iwd)


Hide Ads