Pilu Bayi 2 Hari Kedinginan Dibuang Ibu Hanya Ditutup Keset di Talang Air

Pilu Bayi 2 Hari Kedinginan Dibuang Ibu Hanya Ditutup Keset di Talang Air

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 29 Agu 2022 19:52 WIB
Bayi yang ditemukan di talang perumahan elit Surabaya
Bayi yang dibuat mendapat perawatan di RS (Foto: Istimewa/Command Center 112)
Surabaya -

Tangisan bayi terdengar kencang di kawasan perumahan elite Jalan Dharmahusada Indah Utara Raya, Blok U, Surabaya. Saat dicari, ternyata ditemukan bayi perempuan berusia 2 hari yang dibuang sang ibu di talang air lantai 3 rumah warga. Sang bayi tak ditutupi sehelai benang pun, tubuh lemahnya hanya ditutupi keset.

Tak hanya itu, plasenta atau ari-ari sang bayi ditemukan masih melekat. Entah lapar atau kedinginan, bayi tersebut terus menangis. Bayi malang itu mengalami sesak napas ringan hingga dehidrasi berat.

Ternyata, pembuang bayi mungil tersebut adalah seorang asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di kediaman tersebut. Sang bayi hanya ditutup keset dan diduga berada di atap rumah lebih dari 24 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanit Reskrim Polsek Mulyorejo Iptu Sukram menjelaskan, ibu terduga pembuang bayi telah diamankan. Pelaku berinisial SF (21) ini adalah seorang asisten rumah tangga yang merupakan warga NTT. Sang ibu diduga melahirkan sendiri bayinya di atap rumah majikannya.

Setelah bayi itu ditemukan dan dievakuasi, polisi mendapat pengakuan dari sejumlah saksi bahwa perut terduga pelaku pembuang bayi itu sempat diketahui membesar.

ADVERTISEMENT

"Awal mulanya, di antara temannya itu (sesama ART) menyebut kalau perutnya (pelaku) agak besar. Kemarin itu (ngaku) sakit mules. Terus dia kemudian naik ke atas. Ternyata melahirkan," ungkap Sukram, Senin (29/8/2022).

Proses melahirkan ini, lanjut Sukram diduga terjadi pada Sabtu (27/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Lalu, sang bayi ditaruh di atas genting dengan ditutupi keset.

"Setelah melahirkan itu jam 5 ditaruh lah di atas genting ditutupi keset. Itu sudah seharian lebih di atas," tambah Sukram.

Setelah ART lain mengetahui temuan bayi itu, akhirnya dilaporkan kepada pemilik rumah. Selanjutnya pemilik rumah melaporkan ke BPBD Surabaya dan kepolisian.

"Kemudian bayi kami amankan, karena bayi ini masih lengkap sama ari-arinya di situ. Akhirnya dilakukan perawatan sama dokter kecamatan (Puskesmas)," ujarnya.

Namun, kondisi bayi itu dikhawatirkan kedinginan dan memerlukan inkubator. Karena itu petugas Puskesmas merujuknya ke RS Soewandhie.

"Berhubung bayi ini khawatir kedinginan perlu inkubator dan segala macam, maka di bawalah ke RS Soewandhi. Barusan saya mendapatkan laporan bayinya dalam kondisi sehat," tandas Sukram.

Kondisi bayi ditemukan sesak napas, di halaman selanjutnya!

Bayi Masih Dirawat di RSUD dr Soewandhi

Kondisi bayi ini memang mengalami penanganan khusus. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi kedinginan.

"Kondisi bayi mengalami Na+ asfiksia atau sesak napas ringan, lalu hipotermia dan dehidrasi berat," ungkap Plt Kepala BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun, Senin (29/8/2022).

Ridwan menambahkan, bayi ini telah mendapatkan penanganan di RSUD dr Soewandhie Surabaya. Diketahui, berat badan bayi ini 2,125 ons dengan panjang 46 cm.

"Menurut keterangan dari pemilik rumah mendengar suara yang kencang dari atas rumah (genting) setelah dilakukan pengecekan bahwa ditemukan bayi dengan kondisi lemas," ungkap Ridwan.

Selanjutnya, sekitar pukul 21.00 WIB, bayi berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit. Sang pemilik rumah ikut mengantarkan.

"Untuk bayi berhasil dievakuasi dari atas rumah (genteng) dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut menggunakan ambulans dari Puskesmas Mulyorejo didampingi oleh camat dan pemilik rumah," tambahnya.

Sementara itu, bayi perempuan dibawa ke RSUD dr Soewandhie untuk mendapat perawatan. Sang bayi sempat dimasukkan IGD dan inkubator. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kondisi bayi yang sempat sesak nafas ringan hingga dehidrasi berat. Itu dialami setelah ditinggalkan begitu saja selama 1 hari lebih di talang air dan hanya ditutup keset.

"Saat ini bayi masuk (Dirawat) di ruang intensif," ujar Dirut RSUD dr Soewandhie dr Billy Daniel Messakh SpB.

Dia membenarkan saat pertama kali datang, si bayi mengalami kedinginan atau hipotermia dan hipoglikemia atau kondisinya menurun. "Saat datang pasien dengan hipotermia, hipoglikemia. Tapi sudah kita atasi," tambahnya.

Untuk mengatasi hal itu, diberikan asupan ASI, susu formula sekaligus memberikan glukosa. Namun kini kondisi bayi perempuan dengan panjang 46 cm dan berat badan 2.125 ons bayi tersebut sudah membaik.

"Kondisi bayi tersebut stabil," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads