Pemilik Kenpark Surabaya Tepis Hasil Labfor Penyebab Perosotan Ambrol

Pemilik Kenpark Surabaya Tepis Hasil Labfor Penyebab Perosotan Ambrol

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 26 Agu 2022 21:49 WIB
Pemilik Kenpark Surabaya Soetiadji Yudho
Foto: Pemilik Kenpark Surabaya Soetiadji Yudho (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Pemilik Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, Soetiadji Yudho menanggapi hasil labfor yang menyebut perosotan ambrol karena ada bagian yang rapuh dan kurang perawatan. Ia menyebut perosotan itu didatangkan pada tahun 1997.

Meski demikian, perosotan itu baru dipasang pada tahun 2000. Ia juga menepis pernyataan polisi yang menyebut perosotan telah terpasang sejak 1994.

Ia menuturkan perosotan itu dibeli usai mengantongi sejumlah rekomendasi dan referensi dari beragam pihak sebelum krisis moneter di tahun 1998. Bahkan, ia mengklaim didatangkan langsung dari produsennya asal Kanada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusahaan yang produksi itu kan dari Kanada dan semuanya barang baru. Saya ini kan konsumen, saya itu dapat rekomendasi dari manajemen sebuah water park sebelum krismon dan komentar dari pasar, tapi kan saya pilihnya tidak ngawur, datang saat itu 1997, pemasangan di 2000-an," kata Soetiadji, Jumat (26/8/2022).

Soetiadji menjelaskan pihaknya juga kerap melakukan perawatan dan peremajaan pada setiap wahana yang ada di Kenpark. Salah satunya adalah perawatan silicon yang bertujuan agar air tidak bocor. Selain itu, pihaknya juga rutin mengecek baut baut dalam konstruksi yang berbahan dasar full stainless.

ADVERTISEMENT

"Yang paling utama itu konstruksi semua beban, itu nomer 1, jadi logikanya kalau ambrol yang konstruksinya, 1 potong fiber ambrol. Kenapa kok ambrol padahal 20 tahun gak ada masalah? Padahal, 2 tahun sebelum pandemi COVID-19 juga sudah dilakukan pemeliharaan, termasuk konstruksi dan baut-baut," tuturnya.

Tepat sebelum pandemi melanda, Soetiadji mengaku juga telah menyewa pihak ketiga atau vendor khusus yang bertugas melepas semua wahana di Kenjeran Water Park. Vendor itu didatangkan langsung dari sang produsen asal Kanada yang ada di Indonesia.

"Itu yang mengerjakan vendor yang produksi fiber dan waterslide di Indonesia untuk perawatan, itu overall seluruhnya serta konstruksi oleh ahlinya, nah itu diperhatikan semuanya, lalu dipasang ulang lah, pas pandemi juga jalan cuma tidak ada aktivitas, kadang banyak (konsumen) kadang sedikit," ujarnya.

Menurutnya, ambrolnya seluncuran tersebut bukan karena faktor usia dan bahan. Melainkan, kesalahan dari konsumen yang tidak bertanggungjawab lantaran melakukan aksi yang justru membahayakan orang lain, yakni dengan memberhentikan laju pengguna prosotan dan menumpuk pada 1 titik tumpu.

"Itu overload di 1 potong fiber 1 saat itu, yang meluncur kan harus satu persatu, itu (operator) sudah dilakukan dan sudah SOP. Kok bisa terjadi tumpukan? karena ada pengunjung yang menyetop, ya karena guyonan lah, lalu terjadi tumpukan 17 (orang) di 1 titik, momen tabrakan (penumpukan) itu yang berat. Lokasi ambrolnya itu tidak kelihatan kalau ada tumpuan, itu jadi salah satu penyebab," tutupnya.

Sebelumnya, polisi menyebut ambrolnya perosotan di Kenpark karena sudah lapuk. Hal ini sesuai dengan hasil labfor yang telah keluar.

"Ada (bagian) yang rapuh ya, makanya kita menetapkan 3 tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Arief Ryzki Wicaksana, Rabu (24/8/2022).




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads