Cinta memang tak harus memiliki. Tapi itu tak berlaku bagi remaja berinisial J. Remaja 18 tahun itu nekat membunuh SM karena cintanya bertepuk sebelah tangan pada April 2005.
Tak hanya membunuh, J juga memerkosa siswi SMP kelas 3 itu. Puas, J melarikan diri ke kampung halamannya di Bangkalan, Madura.
Ia tega membunuh dan memerkosa SM setelah cintanya ditolak mentah-mentah. SM yang tewas dengan bersimbah darah pertama kali diketahui oleh H, ibunya sendiri pada waktu subuh. Saat itu, seperti biasa, H telah bangun untuk menunaikan salat.
Tak lupa, H selalu membangunkan putrinya itu. Saat menuju ke kamar, colekan dan panggilan H tak mendapat respons dari SM. Tak kunjung direspons, H kemudian membalikkan badan SM.
Suasana subuh itu langsung pecah dengan teriakan H yang disusul dengan tangisan histeris. Warga Semampir Surabaya yang mendengar itu langsung mencari sumber suara.
SM telah menjadi mayat dengan penuh darah di atas kasurnya sendiri. Keluarga dan tetangga yakin SM tak bunuh diri. Tapi menjadi korban pembunuhan. Ini setelah melihat luka-lukanya. Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi.
Kepolisian Kota Surabaya Utara langsung meluncur ke lokasi. Saat olah TKP, polisi menemukan ada ceceran sperma di atas kasur SM.
(abq/sun)