Rohma Sulit Lahirkan Bayi Hingga Divakum di RSUD Jombang, Kenapa Tak Di-caesar?

Rohma Sulit Lahirkan Bayi Hingga Divakum di RSUD Jombang, Kenapa Tak Di-caesar?

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 12 Agu 2022 19:31 WIB
Keluarga ibu dipaksa lahiran normal saat hearing di DPRD Jombang
Keluarga ibu dipaksa lahiran normal. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha membeberkan, dalam pemeriksaan saksi ditemukan bahwa tim medis RSUD Jombang yang menangani persalinan Rohma sudah menjelaskan alasan mereka lebih memilih menggunakan alat vakum daripada operasi caesar.

"Ada yang menjelaskan alasan-alasan medisnya terkait kenapa tidak di-caesar, kenapa normal. Bidan atau dokter yang menjelaskan. Saya harus melihat dokumen," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disinggung terkait penyebab meninggalnya bayi yang dilahirkan Rohma, Giadi memilih tidak terburu-buru menjelaskan.

"Yang jelas ada penanganan medis, ada hambatan sehingga meninggal. Kalau jawaban teknis (penyebab) kematiannya, aku takut salah jawab kalau itu," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Rohma menjalani persalinan normal di RSUD Jombang pada Kamis (28/7). Ia sempat beberapa kali meminta agar dioperasi caesar ke petugas medis yang menanganinya. Karena sejak awal Rohma merasa tidak mampu melahirkan secara normal.

Namun, tim medis RSUD Jombang tidak mengabulkan permintaan Rohma. Karena hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan ia dalam kondisi baik. Posisi kepala janin sudah di pangkal pinggul. Selain itu, pembukaan jalan lahirnya juga lancar.

Dokter spesialis kandungan yang menanganinya saat itu menilai Rohma justru berisiko mengalami pendarahan jika menjalani operasi caesar. Karena ketika itu ia mengalami preeklamsia yang salah satunya ditandai dengan tekanan darah tinggi 140/90.

Hingga akhirnya kekhawatiran Rohma pun terjadi karena bayi perempuannya tak kunjung lahir melalui persalinan normal dan akhirnya meninggal. Kasus persalinan Rohma berujung kematian bayi ini diselidiki Satreskrim Polres Jombang sejak Selasa (2/8) sehari setelah suami Rohma, Yopi melapor.

Yopi akhirnya mencabut laporan itu 4 hari kemudian, setelah menerima klarifikasi dari RSUD Jombang dalam hearing dengan Komisi D DPRD. Namun, polisi tetap melanjutkan penyelidikan karena kasus ini bukan delik aduan.


(dpe/iwd)


Hide Ads