Rohma Roudotul Jannah (29) kesulitan melahirkan bayinya melalui persalinan normal di RSUD Jombang. Sampai-sampai tim medis menggunakan alat vakum di tengah persalinan.
Kakak Sepupu Rohma, Desi Eka Salindrawati (26) mengaku tidak melihat langsung persalinan adiknya itu di RSUD Jombang pada Kamis (28/7). Ia mendapatkan cerita persalinan itu dari Suami Rohma, Yopi Widianto (26) satu hari setelahnya.
Salah satu momen yang mengusik pikirannya yaitu ketika Rohma kesulitan melahirkan bayi perempuannya secara normal. Sebagai orang awam, ia berpendapat saat itu seharusnya Rohma menjalani operasi caesar. Bukan divakum untuk dilanjutkan persalinan normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang bilang gitu, kenapa divakum? Cerita teman saya, ada kasus persalinan sudah bukaan 9. Karena bayinya besar, tidak bisa keluar, langsung di-caesar. Namun, kami tidak paham sebagai orang awam," kata Desi kepada detikJatim melalui sambungan telepon, Jumat (12/8/2022).
Kasus kematian bayi perempuan Rohma di RSUD Jombang saat ini dalam penyelidikan polisi. Penyelidikan dimulai dengan pemeriksaan 11 saksi pada Rabu dan Kamis pekan lalu. Para saksi terdiri dari suami Rohma, Yopi Widianto (26), Kepala Puskesmas Sumobito dr Hexawan Tjahya Widada, 2 bidan Puskesmas Sumobito, 3 dokter spesialis kandungan RSUD Jombang, serta 4 bidan RSUD Jombang.
Satreskrim Polres Jombang lantas mengirim hasil pemeriksaan 11 saksi kepada IBI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim untuk dianalisis pada Jumat (5/8).
Kedua organisasi profesi itu juga menginvestigasi kasus persalinan Rohma yang berujung bayinya meninggal di RSUD Jombang. Sejauh ini, baru IBI Jatim yang menyerahkan hasil investigasi kepada polisi.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menjelaskan, persalinan normal Rohma awalnya ditangani 1 dokter spesialis dan sejumlah bidan. Namun, persalinan mengalami hambatan sehingga bayi tak kunjung lahir. Tim medis pun menggunakan alat vakum untuk menyedot janin.
"Pengambilan keputusan (menggunakan alat vakum), kan, dokter. Pelaksanaannya bersama," terangnya.
Sayangnya, hanya kepala bayi yang berhasil dilahirkan. Tubuh bayi perempuan itu tidak bisa lahir karena terjadi distosia bahu. Bayi Rohma akhirnya meninggal ketika tim medis berusaha mengatasi distosia bahu. Pada tahap ini, persalinan Rohma melibatkan 3 dokter spesialis kandungan sekaligus.
Penyebab kematian bayi menurut Polisi. Baca di halaman selanjutnya.