Arahan Khusus Gubernur Khofifah atas Konflik-Penyerangan Dusun Baban Jember

Yakub Mulyono - detikJatim
Senin, 08 Agu 2022 15:16 WIB
Gubernur Khofifah (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi arahan khusus terhadap konflik antara warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember dengan warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Konflik tersebut berujung pada penyerangan Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo.

Secara khusus, Khofifah memberikan pengarahan saat rapat di Pendapa Pemkab Jember. Rapat tersebut dihadiri forkopimda dua kabupaten serta Kepala Perhutani Jember.

Pertama yang disorot Khofifah adalah tentang lahan milik perhutani yang kini dikelola warga dari dua desa. Yakni warga Desa Banyuanyar dan warga Mulyorejo sendiri.

"Perhutani memang ada program perhutanan sosial. Nah, mumpung saat ini ada kepala Perhutani Jember, jadi mungkin bisa dicek apakah lahan tersebut memang masuk lahan program perhutanan sosial. Kalau iya, bisa ditarik peta sehingga bisa jelas ke depan untuk pengelolaannya. Nantinya bisa diterbitkan sertifikat, semacam HGU. Jadi akan jelas siapa nanti yang berhak mengelola dan batas wilayah pengelolaan lahan tersebut," terang Khofifah, Senin (8/8/2022).

Selanjutnya, kata Khofifah, juga tentang indikasi adanya premanisme. Terutama ketika musim panen tiba.

"Sehingga kasus ini berpotensi muncul pada musim panen, muncul lagi pada musim panen, begitu seterusnya," ujarnya.

Oleh karena itu, Khofifah meminta agar pejabat pemangku dua wilayah, Jember dan Banyuwangi bisa bersama - sama agar aksi-aksi premanisme ini tidak terulang. Mulai pejabat di tingkat kabupaten hingga kecamatan, bahkan desa.

Khofifah juga sorot infrastruktur agar konflik tersebut bisa segera tertangani. Baca di halaman selanjutnya.



(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork