Terkuak! Motif Kompleks Penyerangan Dusun Baban Jember Berujung Pembakaran

Terkuak! Motif Kompleks Penyerangan Dusun Baban Jember Berujung Pembakaran

Yakub Mulyono - detikJatim
Senin, 08 Agu 2022 13:10 WIB
Konferensi pers penetapan tersangka penyerangan Dusun Baban Timur di Jember
Polisi saat konferensi pers penetapan tersangka penyerangan dusun di Jember (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Jember - Polisi mengungkap motif kompleks penyerangan Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Penyerangan tersebut berawal dari dendam yang lama-kelamaan terakumulasi hingga akhirnya pecah. Polisi menyebut tiga motif yang berhubungan satu sama lain, yakni pungutan liar, pencurian, hingga penganiayaan.

Sebelumnya, polisi telah menahan 9 tersangka terkait aksi pembakaran rumah dan kendaraan warga di Dusun Baban Timur. Para tersangka merupakan warga Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Diketahui, Dusun Baban Timur berbatasan langsung dengan Kecamatan Kalibaru.

"Jadi kami ingin menuntaskan semuanya. Selain peristiwa pembakaran, juga kami ungkap yang menjadi akar permasalahan. Dari hasil lidik, kami simpulkan peristiwa itu terjadi karena adanya unsur premanisme yang berujung adanya penganiayaan," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Senin (8/8/2022).

Sementara pembakaran rumah ini, tambah Hery, dilatarbelakangi aksi pencurian hasil panen kopi.

"Untuk motif (pembakaran), dilatarbelakangi adanya dugaan pencurian hasil panen kopi yang dimiliki oleh masyarakat Kalibaru yang kebunnya terletak di kawasan Desa Mulyorejo, Silo, Jember," tambahnya.

Selanjutnya, ada pemicu di mana salah seorang warga Kalibaru menjadi korban penganiayaan. Aksi penganiayaan ini dilakukan pelaku yang merupakan warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo.

"Untuk tersangka penganiayaan ini sudah kita tahan dan sekarang sudah dilakukan pemberkasan," kata Herry.

Selain itu, masyarakat Kalibaru yang menggarap lahan kopi di Baban Timur mengaku sering menjadi korban pungutan. Pelaku pungutan ini adalah preman desa yang tinggal di Dusun Baban Timur.

"Pungutan terjadi ketika masyarakat melakukan panen kopi di Desa Mulyorejo. Akhirnya timbul dendam, karena pungutan ini sering dilakukan dan menimpa para petani kopi yang berasal dari Kalibaru. Sehingga, mereka secara bersama-sama merencanakan untuk melakukan pembakaran terhadap rumah - rumah para pelaku yang selama ini sering memalak yang bersangkutan," terang Herry.

Sebelumnya, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (30/7/2022). Kabar tersebut baru berembus belakangan. Tokoh masyarakat Silo yang juga mantan Wabup Jember, KH Abdul Muqiet menyampaikan kabar pembakaran penyerangan OTK ini.

"Awal informasi itu, hari Ahad kemarin itu ada acara pengajian di Dusun Tetelandarungan, Desa Mulyorejo. Di sana itu juga dekat dengan lokasi lahan perhutani yang digarap masyarakat setempat," jelasnya, Kamis (4/8/2022).

Sesaat sebelum acara pengajian dimulai, kata pria yang karib disapa Kiai Muqiet tersebut, sejumlah tokoh masyarakat curhat ke dirinya. Bahwa semalam sebelumnya ada penyerangan sekelompok orang.

"Bahwa malam Minggu (Sabtu), ada kejadian 7 rumah penduduk, 2 mobil, dan 5 sepeda motor dibakar. Kejadian ini bukan yang pertama, sebelumnya itu pernah terjadi. Ada satu rumah dan dua motor dibakar," ungkap Kiai Muqiet.


(hil/dte)


Hide Ads