Polisi menahan satu terduga pelaku penyerangan dan pembakaran rumah warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Jember.
"Saat ini kami sudah mengamankan satu terduga pelaku dari aksi teror pembakaran rumah warga Baban Timur," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Sabtu (6/8/2022).
Terduga pelaku diketahui berinisial Z (50). Dia adalah warga Dusun Lekap, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terduga pelaku sendiri masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Satreskrim untuk pengembangan lebih lanjut," kata Hery.
Penyerangan dan pembakaran rumah warga Baban Timur, kata Hery, dipicu peristiwa penganiayaan yang terjadi pada 3 Juli 2022.
Saat itu, warga Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi bernama H. Suhar dianiaya oleh Ali yang merupakan warga Padukuhan Patungrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.
"Pelaku (Ali) saat itu juga berhasil diamankan. Namun ada pihak keluarga korban yang tidak terima dan melakukan main hakim sendiri dengan melakukan aksi balas dendam dengan merusak dan membakar rumah dan sepeda motor milik Ali," kata Hery.
Bahkan bukan hanya rumah Ali yang menjadi sasaran tapi juga rumah warga yang lain. Termasuk rumah warga Padukuhan Dampikrejo yang masih masuk wilayah Dusun Baban Timur. Akibatnya, ada 7 rumah dan puluhan kendaraan yang rusak.
Pada Jumat (5/8/2022) Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setiawan mengatakan polisi telah mengamankan 3 orang terkait penyerangan Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Saat itu mereka masih berstatus sebagai saksi.
"Dari proses penyelidikan kami, sementara ini ada 3 orang yang kami amankan," jelasnya saat dihubungi detikJatim.
Kendati berstatus saksi satu dari tiga orang itu diduga kuat terlibat penyerangan. Sampai saat ini polisi masih terus menggali keterangannya.
"Memang ada satu yang mengarah pada pelaku," tandasnya.
Untuk perburuan pelaku lainnya, lanjut Bagus, polisi masih terus berusaha. Mereka perlu waktu untuk mengungkap penyerangan yang disinyallir dilakukan 30-50 orang tersebut.
"Kami masih memburu pelaku lainnya, juga pengembangan kasus. Mohon waktu," pungkasnya.
Tak hanya penganiayaan, penyerangan dusun Baban Jember juga dipicu pencurian. Baca lengkap di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, teror penyerangan brutal oleh orang tak dikenal (OTK) kembali menghantui warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Silo, Jember. Dusun itu kembali diserang kawanan OTK hingga dua rumah warga dibakar Kamis malam.
Selain dipicu penganiayaan, aksi ini ternyata juga dilakukan OTK karena isu sakit hati sering menjadi korban pencurian. Sakit hati itu diduga karena warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo seringkali menjarah panenan kopi milik warga Kalibaru dan Baban sendiri.
"Informasi yang kami dapat karena selain penganiayaan juga karena adanya sakit hati atas ulah wargaBaban sendiri. Sering sekali melakukan pencurian khususnya panen kopi di wilayahKalibaru danBaban," ujar Kapolsek Kalibaru AKP Abdul Jabbar kepada detikJatim, Jumat (5/8/2022).
Orang tak dikenal (OTK) yang melakukan aksi pembakaran dan penyerangan itu, kata Jabbar, sebagian adalah warga Kalibaru dan sebagian lagi warga Baban sendiri.
"Sebagian warga yang menyerang itu adalah warga Kalibaru dan warga Baban sendiri," tambahnya.
Di Baban sendiri, kata Jabbar terbagi menjadi dua kelompok. Baban yang asli warga Jember dan Baban yang merupakan pendatang dari eks Sumatra atau Lampung. Mereka datang sejak tahun 1998 lalu, saat terjadi penjarahan di wilayah Perhutani. Mereka kemudian menetap di sana hingga saat ini.
Namun seiring waktu, terjadi konflik antara warga Baban asli Jember dan Kalibaru, dengan warga Baban pendatang eks Sumatra atau Lampung. Konflik bermula dari adanya banyak aksi pencurian yang diduga dilakukan oleh warga Baban eks Sumatra atau Lampung.
"Konflik itu terakumulasi sehingga terjadi hal ini," tambahnya.
Meski ada aksi penyerangan dan pembakaran susulan, kata Jabbar, sejauh ini pihaknya tidak melakukan penyekatan di perbatasan antara Kabupaten Jember - Banyuwangi itu. Hanya saja melakukan patroli seperti biasa.
Abdul menegaskan bahwa aksi tersebut berada di TKP masuk wilayah Polsek Silo, Polres Jember. Menurut Abdul, Polsek Kalibaru hanya melakukan pengamanan wilayah, tetapi siap membantu jika dibutuhkan oleh Polres Jember.
"Sejauh ini belum ada permintaan atau perintah back up bantuan dari Polsek Silo maupun Polres Jember," terang Abdul.
Memang informasi yang terjadi di wilayah Polsek Silo diduga melibatkan warga asal Banyuwangi. Hanya saja identitasnya belum pasti.
"Itu kan kewenangan Polsek Silo dan Buser Polres Jember. Kita siap membantu jika dibutuhkan. Wilayah perbatasan kita gelar patroli seperti biasa," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Tetelandarungan, Desa Mulyorejo, Silo, Kabupaten Jember mendapatkan teror oleh orang tak dikenal. Atas teror tersebut, setidaknya rumah, mobil, sepeda motor milik warga setempat hangus terbakar akibat ulah orang tak dikenal.
Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku tersebut berasal dari Banyuwangi. Atas peristiwa itu, setidaknya ada 7 rumah, 2 mobil, dan 5 sepeda motor milik warga, dirusak dan dibakar pada Sabtu malam 30 Juli 2022.