Teror penyerangan brutal oleh orang tak dikenal (OTK) kembali menghantui warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Silo, Jember. Semalam, dusun tersebut kembali diserang kawanan OTK hingga dua rumah warga dibakar.
Selain dipicu aksi penganiayaan, aksi ini juga dilakukan OTK itu lantaran isu sakit hati, lantaran sering menjadi korban pencurian.
Sakit hati itu diduga karena warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo sering kali menjarah panenan kopi milik warga Kalibaru dan Baban sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang kita dapat karena selain penganiayaan juga karena adanya sakit hati atas ulah warga Baban sendiri. Sering sekali melakukan pencurian khususnya panen kopi di wilayah Kalibaru dan Baban," ujar Kapolsek Kalibaru AKP Abdul Jabbar kepada detikJatim, Jumat (5/8/2022).
Orang tak dikenal (OTK) yang melakukan aksi pembakaran dan penyerangan itu, kata Jabbar, sebagian adalah warga Kalibaru dan sebagian lagi warga Baban sendiri.
"Sebagian warga yang menyerang itu adalah warga Kalibaru dan warga Baban sendiri," tambahnya.
Di Baban sendiri, kata Jabbar terbagi menjadi dua kelompok. Baban yang asli warga Jember dan Baban yang merupakan pendatang dari eks Sumatra atau Lampung. Mereka datang sejak tahun 1998 lalu, saat terjadi penjarahan di wilayah Perhutani. Mereka kemudian menetap di sana hingga saat ini.
Namun seiring waktu, terjadi konflik antara warga Baban asli Jember dan Kalibaru, dengan warga Baban pendatang eks Sumatra atau Lampung. Konflik bermula dari adanya banyak aksi pencurian yang diduga dilakukan oleh warga Baban eks Sumatra atau Lampung.
"Konflik itu terakumulasi sehingga terjadi hal ini," tambahnya.
Meski ada aksi penyerangan dan pembakaran susulan, kata Jabbar, sejauh ini pihaknya tidak melakukan penyekatan di perbatasan antara Kabupaten Jember - Banyuwangi itu. Hanya saja melakukan patroli seperti biasa.
Abdul menegaskan bahwa aksi tersebut berada di TKP masuk wilayah Polsek Silo, Polres Jember. Menurut Abdul, Polsek Kalibaru hanya melakukan pengamanan wilayah, tetapi siap membantu jika dibutuhkan oleh Polres Jember.
"Sejauh ini belum ada permintaan atau perintah back up bantuan dari Polsek Silo maupun Polres Jember," terang Abdul.
Memang informasi yang terjadi di wilayah Polsek Silo diduga melibatkan warga asal Banyuwangi. Hanya saja identitasnya belum pasti.
"Itu kan kewenangan Polsek Silo dan Buser Polres Jember. Kita siap membantu jika dibutuhkan. Wilayah perbatasan kita gelar patroli seperti biasa," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Tetelandarungan, Desa Mulyorejo, Silo, Kabupaten Jember mendapatkan teror oleh orang tak dikenal. Atas teror tersebut, setidaknya rumah, mobil, sepeda motor milik warga setempat hangus terbakar akibat ulah orang tak dikenal.
Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku tersebut berasal dari Banyuwangi. Atas peristiwa itu, setidaknya ada 7 rumah, 2 mobil, dan 5 sepeda motor milik warga, dirusak dan dibakar pada Sabtu malam 30 Juli 2022.
(iwd/iwd)