Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro menjelaskan, pembunuhan ini dilakukan pelaku dengan membanting tubuh korban ke lantai. Lalu, korban terluka di bagian kepala hingga mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya.
Merasa tidak puas, pelaku menyeret korban ke dalam kamar. Kemudian, korban dibekap dengan menggunakan bantal. Kusumo menjelaskan, pelaku kerap diejek hingga cemburu.
"Pelaku nekat membunuh istri sirinya karena sakit hati bahwa pelaku sering diejek oleh korban. Selain itu, pelaku dan korban sering cekcok mulut karena pelaku itu posesif (sering cemburu)," terang Kusumo, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: Pembunuh Ibu Sidoarjo Ditangkap di Jogja |
Dalam pelariannya, pelaku sempat menggadaikan sepeda motor Honda PCX berwarna hitam miliknya ke daerah Pandaan, Pasuruan. Kemudian, ia melarikan diri ke Tretes. Karena merasa tidak tenang, pelaku menuju Malang, Blitar hingga ke Yogyakarta. Akhirnya, saat beristirahat di sebuah masjid, polisi menangkap pelaku.
Tak hanya itu, korban merupakan istri kelima pelaku. Ia mengaku telah empat kali menikah resmi dan sekali nikah siri.
"Dari pengakuan pelaku, sudah pernah menikah empat kali. Rinciannya, tiga kali menikah secara resmi dan satu kali menikah siri dengan korban. Pelaku juga mengaku pernah bekerja di media online di wilayah Pasuruan," ujarnya.
"Pelaku akan dijerat dengan pasal 338, dan pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Dan pasal 351 dengan ancaman 7 tahun penjara," tandas Kusumo.
Sebelumnya, seorang perempuan ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya di Desa Sugihwaras, Candi, Sidoarjo. Korban adalah Suwarsih (40) pekerja pabrik sepatu di Tulangan.
Korban diketahui tewas pertama kali oleh anaknya bernama Novita pada pukul 05.30 WIB. Saat itu, anaknya akan mengambil seragam sekolah dan memanggil-manggil ibunya.
"Saat dipanggil, tidak ada respons kemudian dia memanggil pamannya untuk membuka kunci gembok rumahnya. Setelah berhasil menjebol kunci gembok saya langsung kaget, karena Novita berteriak-teriak ibu ibu-ibu," tutur Ruwika (48) tetangga korban, Senin (18/7/2022).
Mendengar teriakan itu, lanjut Ruwika, ia langsung menghampiri ke sumber suara. Saat ditanya anak korban sudah menangis dan bilang ibunya telah tewas dengan penuh darah karena luka di bagian leher. "Saya sempat kaget Novita teriak-teriak dan menangis, setelah saya hampiri di depan rumahnya. Dia bilang ibunya meninggal dunia, dibunuh orang," imbuh Ruwika.
(hil/dte)