Kasus Pelajar Diduga Dihamili Anak Kiai Berakhir Damai, Korban Akan Dinikahkan

Kasus Pelajar Diduga Dihamili Anak Kiai Berakhir Damai, Korban Akan Dinikahkan

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 22 Jul 2022 21:05 WIB
Arab Emirati family outdoors in park.
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/aydinmutlu)
Tuban -

Pelajar perempuan salah satu SMP di sebuah dusun salah satu desa di Plumpang, Tuban melahirkan bayi di luar nikah. Remaja yang juga santriwati sebuah TPQ itu diduga dihamili anak kiai setempat.

Rusjito Kepala Dusun tempat tinggal terduga korban, sekaligus tempat TPQ itu berada, membenarkan bahwa yang menghamili adalah anak seorang kiai di dusun yang dia pimpin.

"Betul anak kiai. Ya kiai di dusun ini," ujarnya saat dihubungi detikJatim, Jumat (22/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusjito mengatakan berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, korban rencananya akan dinikahkan dengan anak kiai yang diduga memperkosanya hingga hamil dan melahirkan.

"Tadi, berdasarkan kesepakatan keluarga akan dinikahkan. Dari keluarga juga tidak ada yang menuntut. Karena itu tadi oleh pihak Polres disuruh membuat pernyataan damai yang diketahui oleh kepala desa," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Rusjito memastikan bahwa saat ini kondisi remaja putri yang akan dinikahkan di bawah umur itu sehat. Termasuk bayi yang baru dilahirkan. Selain itu, pihak Dinas Sosial juga sudah ke rumahnya untuk memberikan motivasi.

"Sekarang kondisinya (korban) sehat. Sedang dibina sama dinsos dikasih motivasi. Pihak kecamatan juga sudah turun," ujarnya.

Mengenai rencana pernikahan itu, Rusjito mengatakan bahwa pihak keluarga telah mengajukan pengantar surat nikah ke kantor urusan agama (KUA) setempat. Karena terduga korban di bawah umur, ia mengatakan ada proses yang perlu dilalui.

"Sekarang sedang diajukan surat nikah. Karena masih di bawah umur jadi perlu ada sidang juga untuk (dispensasi) menikah dari KUA. Ya, sekarang ini dia (korban) di bawah umur. Kelahiran 2008 (14 tahun)," katanya.

Rusjito juga menceritakan dalam pertemuan di rumah terduga korban hari ini pihak keluarga hanya berharap satu hal, meski putri mereka akan segera menikah tapi masih tetap diizinkan untuk tetap sekolah.

"Keluarga minta anak mereka tetap bisa sekolah," kata Rusjito.

Terduga korban sudah melahirkan anak laki-laki. Baca di halaman selanjutnya.

Rusjito membenarkan, terduga korban telah melahirkan bayi di luar nikah pada 19 Juli lalu. Kepala Dusun itu mengaku tidak tahu bagaimana bisa terduga korban hamil kemudian melahirkan. Ia mendengar akibat pacaran yang kebablasan.

"Kalau katanya, sih, itu pacaran yang kebablasan lah. Wong yang laki-laki itu sering apel (datang ke rumah korban) begitu," ujar Rusjito.

Bidan desa setempat Lilis membenarkan remaja itu melahirkan bayi laki-laki pada Selasa (19/7) pukul 20.10 WIB. Baik remaja itu maupun anak laki-lakinya dalam keadaan sehat setelah persalinan.

"Betul, lahir Selasa kemarin di Puskesmas Klotok. Bayinya laki-laki beratnya kalau tidak keliru 2 kilo lebih," ujar Lilis ketika dikonfirmasi melalui telepon.

Ia menyebutkan pada hari kelahirannya dia memang dihubungi keluarga terduga korban namun pada saat yang bersamaan dirinya sedang ada kegiatan sehingga tidak bisa mendampingi.

"Itu sorenya sudah telepon saya, tapi karena saya memang ada kegiatan saya bilang tidak bisa. Sebetulnya itu memang sama saya. Arahnya persalinan sesar. Tapi keluarganya bilang anaknya sudah tidak kuat. Katanya punya keluarga yang juga bidan, nah akhirnya dibawa ke sana, di dekat Puskesmas Klotok," ujar Lilis.

Kepada detikJatim Lilis menceritakan informasi yang dia dapatkan. Pada saat tiba di bidan yang dia maksudkan di dekat Puskesmas Klotok ternyata benar remaja itu memang hendak melahirkan.

"Sampai di sana sudah bukaan 8, akhirnya melahirkan normal. Iya, normal, tidak jadi dengan sesar. Nah itu yang saya tahu. Mohon maaf, karena pada saat itu memang saya tidak mendampingi langsung. Tapi dari pihak desa kan sudah mendampingi. Bagi kami yang penting ibu dan anaknya selamat," ujarnya.

Disebut mirip kasus Mas Bechi di Shiddiqiyyah Jombang. Baca di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, salah seorang perangkat desa setempat membenarkan bahwa kabar tentang dugaan pencabulan oleh anak kiai terhadap santriwati di sebuah TPQ itu terjadi di desanya.

"Memang dari pihak keluarga (korban) tidak menemui desa. Ini, kan, cuma dari warga dari bidan yang ngomong. Setahu saya dia masih sekolah, kemudian kok hamil. Dia (korban) ini kelas II di salah satu SMP Negeri di Plumpang," ujarnya.

Informasi yang dia dapat dari bidan, terduga korban mengaku bahwa yang menghamilinya adalah anak seorang kiai.

"Setelah ditanya, katanya sama anak kiai itu. Ini tadi ada pihak Polres turun juga. Ya, saya minta pihak polres menemui langsung yang bersangkutan di rumahnya," katanya.

Ia juga membenarkan bahwa desas-desus yang beredar di warga mengait-kaitkan kasus ini dengan kasus yang terjadi di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, yang dilakukan Mas Bechi yang juga merupakan anak kiai.

"Jadi ini dikait-kaitkan dengan kasus di Jombang. Kata warga begitu. Jadi dia (korban) ini ngaji siang di TPQ, malamnya disuruh ngaji menginap di situ bersama santriwati lainnya. Katanya begitu," kata perempuan perangkat desa itu.

Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta membenarkan adanya informasi tentang dugaan pemerkosaan oleh anak kiai di Tuban. Pihaknya pun sedang melakukan penyelidikan ke rumah terduga korban.

"Penyidik saya masih di sana. Ini, kan, keluarga korban juga belum melapor. Info melahirkan tanggal 19 itu yang masuk ke kami. Tapi di mana (lokasi pemerkosaannya), kami belum dapat informasinya," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(dpe/iwd)


Hide Ads