Pelajar SMP di Tuban yang Diduga Dihamili Anak Kiai Lahirkan Bayi Laki-Laki

Pelajar SMP di Tuban yang Diduga Dihamili Anak Kiai Lahirkan Bayi Laki-Laki

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 22 Jul 2022 20:36 WIB
ilustrasi pemerkosaan
Ilustrasi. (Foto: Dok.Detikcom)
Tuban -

Pelajar perempuan salah satu SMP di sebuah dusun salah satu desa di Plumpang, Tuban melahirkan di luar nikah. Remaja yang juga santriwati sebuah TPQ itu diduga dihamili seorang anak kiai setempat.

Pelajar berusia 14 tahun itu telah melahirkan seorang bayi laki-laki pada Selasa (19/7) sekitar pukul 20.10 WIB. Salah satu perangkat desa tempat terduga korban tinggal membenarkan itu. Baik remaja itu maupun anak laki-lakinya dalam keadaan sehat setelah persalinan tersebut.

"Betul, lahir Selasa kemarin di Puskesmas Klotok. Bayinya laki-laki beratnya kalau tidak keliru 2 kilo lebih," ujar perangkat desa yang enggan menyebut namanya kepada detikJatim, Jumat (19/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bidan desa setempat Lilis menyebutkan bahwa pada hari kelahiran bayi itu dia memang dihubungi pihak keluarga. Sayangnya, pada saat yang sama dirinya sedang mengikuti kegiatan tertentu. Karena itu pihak keluarga membawa remaja itu ke bidan lain yang lokasinya berada di dekat Puskesmas Klotok.

"Itu sorenya sudah telepon saya, tapi karena saya memang ada kegiatan saya bilang tidak bisa. Sebetulnya periksanya sama saya. Arahnya sesar. Tapi keluarga bilang anaknya sudah tidak kuat. Katanya punya keluarga yang juga bidan, nah akhirnya dibawa ke sana, di dekat Puskesmas Klotok," ujar Lilis.

ADVERTISEMENT

Kepada detikJatim Lilis menceritakan informasi yang dia dapatkan. Pada saat tiba di bidan yang dia maksudkan di dekat Puskesmas Klotok, ternyata benar remaja itu memang hendak melahirkan.

"Sampai di sana sudah bukaan 8, akhirnya lahir normal. Iya, normal, tidak jadi sesar. Nah itu yang saya tahu. Mohon maaf, saat itu memang saya tidak bisa mendampingi langsung. Tapi dari pihak desa, kan, sudah mendampingi. Bagi kami yang penting ibu dan anaknya selamat," ujarnya.

Dihamili seorang anak kiai. Baca di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, dugaan pemerkosaan hingga hamil dan melahirkan itu terjadi tahun lalu ketika korban yang juga santriwati sebuah TPQ mengikuti kegiatan yang mengharuskan santri dan santriwati menginap.

Informasi mengenai kegiatan itu disebutkan Rusjito Kepala Dusun tempat tinggal terduga korban sekaligus tempat TPQ itu berada. Ia membenarkan yang menghamili terduga korban adalah anak seorang kiai.

"Betul anak kiai. Ya kiai di dusun ini. Jadi TPQ itu setahun yang lalu mengadakan mondok begitu," ujarnya saat dihubungi detikJatim.

Rusjito membenarkan korban telah melahirkan seorang bayi pada 19 Juli lalu. Kepala Dusun itu mengaku tidak tahu bagaimana bisa terduga korban hamil kemudian melahirkan pada 19 Juli lalu. Berdasarkan informasi yang dia dapat, itu akibat pacaran yang kebablasan.

"Kalau katanya, sih, itu pacaran yang kebablasan lah. Wong yang laki-laki itu sering apel (datang ke rumah korban) begitu," ujar Rusjito.

Mengenai kapan dan di mana peristiwa diduga pemerkosaan terhadap anak itu terjadi, Rusjito menyatakan dirinya tidak tahu. Selain itu, dusun juga tidak mengambil sikap apapun.

"Kalau itu (kapan dan di mana kejadian dugaan pemerkosaan itu terjadi), saya tidak tahu," ujarnya. "Dari pihak keluarga tidak ada yang menuntut, kok. Ya, tadi oleh pihak Polres (yang sudah mendatangi rumah korban), diminta membuat pernyataan damai yang diketahui oleh kepala desa, begitu."

Disebut mirip dengan kasus Mas Bechi. Baca di halaman selanjutnya.

Perangkat desa setempat membenarkan bahwa kabar tentang dugaan pemerkosaan oleh anak kiai terhadap santriwati di sebuah TPQ itu terjadi di desanya.

"Memang dari pihak keluarga (korban) tidak menemui desa. Ini, kan, cuma dari warga dari bidan yang ngomong. Setahu saya dia masih sekolah, kemudian kok hamil. Dia (korban) ini kelas II di salah satu SMP Negeri di Plumpang," ujar perangkat desa yang enggan disebut namanya.

Bidan yang menangani pun sempat menanyakan tentang kehamilan itu kepada pelajar perempuan itu. Informasi yang dia dapat dari bidan, terduga korban mengaku bahwa yang menghamilinya adalah anak seorang kiai.

"Setelah ditanya, katanya sama anak kiai itu. Ini tadi ada pihak Polres turun juga. Ya, saya minta pihak polres menemui langsung yang bersangkutan di rumahnya," ujar perangkat desa itu.

Ia pun membenarkan desas-desus yang beredar di warganya mengait-kaitkan kasus ini dengan kasus yang terjadi di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, yang dilakukan oleh Mas Bechi yang merupakan anak kiai.

"Jadi ini dikait-kaitkan dengan kasus di Jombang. Kata warga begitu. Jadi dia (korban) ini ngaji siang di TPQ, malamnya disuruh ngaji menginap di situ bersama santriwati lainnya. Katanya begitu," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta membenarkan adanya informasi tentang dugaan pemerkosaan oleh anak kiai di Tuban. Pihaknya pun sedang melakukan penyelidikan ke rumah terduga korban.

"Penyidik saya masih di sana. Ini, kan, keluarga korban juga belum melapor. Info melahirkan tanggal 19 itu yang masuk ke kami. Tapi di mana (lokasi pemerkosaannya), kami belum dapat info lanjutan," ujarnya.

Gananta ketika dihubungi detikJatim hari ini menyatakan dirinya tidak bisa menyampaikan keterangan lebih detail, karena pihaknya masih melakukan penanganan.

"Saya belum bisa statemen lebih lanjut, karena masih sedang kami lakukan penanganan. Saya juga masih menunggu laporan dari penyidik di lapangan," katanya.

Halaman 2 dari 3
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads