Janji Tanggung Jawab, 3 Pemerkosa Pelajar Banyuwangi Malah Menghilang

Janji Tanggung Jawab, 3 Pemerkosa Pelajar Banyuwangi Malah Menghilang

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 22 Jul 2022 10:42 WIB
Pelajar Banyuwangi saat melaporkan kejadian pemerkosaan yang dia alami.
Kepala sekolah korban, Sunaryo (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Seorang remaja melaporkan nasibnya ke Polresta Banyuwangi. Ia menjadi korban pemerkosaan usai dicekoki miras oleh 3 pria hingga hamil dan melahirkan. Sementara itu, ketiga pelaku hanya menebar janji-janji manis untuk bertanggung jawab atas kehamilan korban.

Sunaryo, Kepala sekolah tempat korban belajar mengatakan, biaya persalinan korban sekitar Rp 1,5 juta. Korban melahirkan di bidan sekitar rumahnya. Untuk menutup biaya persalinan itu, keluarga korban sempat menjual barang-barang yang ada di rumahnya.

"Keluarga korban ini keluarga kurang beruntung secara ekonomi. Sehingga terpaksa menjual barang untuk menutup biaya persalinan," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (22/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maklum saja, ayah korban TH (60) adalah seorang pencari barang bekas. Sementara sang ibu, hanyalah ibu rumah tangga biasa.

"Ayah korban ini pengumpul barang bekas. Sementara ibunya itu ya ibu rumah tangga biasa. Mereka tidak mengerti hukum sama sekali," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sunaryo bercerita, usai dinikahkan dengan salah satu pelaku, korban kemudian ditinggal begitu saja dan menghilang. Dia kemudian mencari dua pelaku lainnya. Sunaryo mengaku bertemu dengan F yang juga pelaku pemerkosaan korban hingga hamil dan melahirkan.

"Sempat bertemu dengan F. Dia mengaku mau bertanggung jawab. Tapi dia tidak mau sendiri. Makanya harus ditanggung bersama dengan kedua pelaku lain," tambahnya.

Bahkan, F pun meminta nomor korban dan keluarganya. Dia berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun, janji hanyalah tinggal janji. Hingga korban melahirkan, para pelaku tak berani mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

"Ternyata memang tidak ada itikad baik dari mereka. Akhirnya kasus ini pun dilaporkan ke polisi," tambahnya.

Hingga saat ini, ketiga pelaku masih menghirup udara bebas di desa tetangga. Korban pun hanya menanggung malu tanpa merasakan keadilan.

Bejatnya ketiga pelaku perkosa korban hingga hamil dan melahirkan, di halaman selanjutnya!

"Ketiganya masih ada di rumahnya. Kita minta keadilan kepada polisi dalam kasus ini," harapnya.

Sebelumnya, remaja asal Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi melaporkan kasus perkosaan di Mapolresta Banyuwangi, Rabu (20/7/2022). Dia didampingi kedua orang tuanya dan kepala sekolah salah satu sekolah swasta. Dia melaporkan seorang pria berinisial S yang diduga telah melakukan perkosaan hingga korban hamil hingga melahirkan.

Laporan tersebut, tertuang dalam surat laporan dengan nomor LP/B/252/VII/2022/SPKT/Polresta Banyuwangi/ Polda Jawa Timur. Dalam laporan tersebut, SA mengaku menjadi korban pencabulan S bersama ketiga orang temannya secara bergilir.

Kepala sekolahnya, Sunaryo bercerita, kejadian yang dialami salah satu muridnya tersebut terjadi pada 15 September 2021 lalu. Bermula ketika korban dijemput oleh temannya laki-lakinya yang berinisial F, sehingga langsung dibawa ke rumah S di Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari.

"Di sana ada 3 orang. S dan F serta salah seorang temannya lagi yang tidak diketahui namanya Mr X datang ke rumah S dengan membawa minuman keras jenis anggur merah," katanya kepada detikJatim.

Usai dicekoki, korban diperkosa secara bergilir. Tak selesai di situ, korban juga kembali disetubuhi F selama 3 kali. Kemudian, korban disekap di rumah S selama tiga hari untuk memuaskan nafsu bejatnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads