Pemeriksaan Pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Edi Setiawan di Unit Tipidum Satreskrim Polres Jombang berlanjut hari ini. Edi diperiksa selama dua hari ini terkait video orasinya yang berisi ajakan berperang membela Tarekat Shiddiqiyyah.
Edi menjalani pemeriksaan pertama di ruangan Unit Tipidum pada Rabu (13/7) sekitar pukul 09.00 WIB hingga 18.30 WIB. Pengurus Orshid ini seorang diri menghadapi pemeriksaan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengatakan pemeriksaan Edi kemarin sejatinya belum tuntas. Namun, Edi meminta pemeriksaannya disudahi untuk dilanjutkan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin (pemeriksaan) belum selesai, tapi ditutup atas permintaan yang bersangkutan (Edi). Yang bersangkutan kemarin minta dilanjutkan hari ini," kata Giadi kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Di hari kedua, lanjut Giadi, Edi menjalani pemeriksaan di ruangan Unit Tipidum Satreskrim Polres Jombang mulai sekitar pukul 13.00 WIB. "Jam 13.00 WIB dilanjutkan pemeriksaan terhadap Edi," ungkapnya.
Pemeriksaan Edi merupakan salah satu langkah penyelidikan yang digelar Satreskrim Polres Jombang untuk menentukan ada atau tidaknya unsur pidana di video orasi yang dilakukan Edi beberapa waktu lalu. Pengurus Orshid ini diperiksa sebagai saksi dalam kasus itu.
Polisi juga akan melibatkan ahli bahasa untuk menganalisis setiap ucapan Edi dalam video orasi yang beredar. "Terhadap perkara ini nanti juga kami libatkan ahli bahasa terkait kata-kata yang dilontarkan saudara Edi apakah nanti memenuhi beberapa unsur dari pasal-pasal dalam hukum yang berlaku," tandas Giadi.
Sebelumnya, dalam video berdurasi 2 menit 5 detik tersebut, seorang pria berkemeja hitam dan kopiah hitam berorasi di depan ratusan jemaah. Dalam bagian akhir orasinya, pria ini diduga menyampaikan ajakan berperang membela Tarekat Shiddiqiyyah.
"Jika Shiddiqiyyah memanggil kita lagi, siap kita berjuang, siap kita berperang, siap kita membela Shiddiqiyyah, siap kita membela Sang Guru? (Disambut teriakan Siap). Insyaallah Allah meridoi apa yang kita lakukan ini dan ini akan dicatat baik di dunia sebagai sejarah perkembangan pelestarian Shiddiqiyyah dan sampai nanti di akhirat (Diamini massa)," ucap si orator seperti dikutip detikJatim.
Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto membenarkan orasi dalam video tersebut dilakukan pengurus Orshid bernama Edi Setiawan di halama kediaman Musryid Tarekat Shiddiqiyyah KH Muhammad Muchtar Mu'thi pada Jumat (8/7) sore. Saat itu, pengurus Orshid menyambut kedatangan 318 orang yang dipulangkan dari Polres Jombang. Terdiri dari 75 santri dan 243 jemaah Shiddiqiyyah.
"Benar, dan kepentingannya adalah menyemangati 300-an santri yang baru dipulangkan dari polres. Bukan untuk provokasi," kata Joko kepada detikJatim, Minggu (10/7/2022).
Rupanya, Edi sudah melayangkan surat klarifikasi kepada Joko terkait video orasi tersebut. Dalam surat yang juga diterima detikJatim, Edi menyatakan 318 santri dan jemaah Shiddiqiyyah saat itu datang dalam kondisi kehilangan semangat, lunglai dan menangis haru. Sehingga pihaknya berorasi untuk memberi semangat agar mereka tetap siap berjuang menjalankan program pesantren.
Dalam orasinya, Edi sengaja membawakan cerita perang badar karena kedatangan 318 jemaah dan santri Shiddiqiyyah kala itu disambut selawat badar. Terkait pertanyaan 'siap kita berperang?', Edi menyadari tak sempat mengucapkan kalimat itu secara utuh.
"Siap kita berperang melawan hawa nafsu? Maksud saya itu yang mau kami sampaikan sebagai akhir dan hikmah perang badar. Hanya saja saya mengakui kesalahan saat berbicara itu karena harus menelan ludah karena terharu yang dalam sehingga terjadilah selip lidah, sehingga saya hanya menyampaikan 'siap berperang?' Yang seharusnya 'siap berperang melawan hawa nafsu?'," tulis Edi.
(hil/iwd)