Polisi merekonstruksi kasus penganiayaan bayi hingga tewas yang dilakukan ibu kandungnya Eka Sari Yuni Hartini (25). Dari hasil rekonstruksi ada 19 adegan yang diperagakan tersangka.
Kapolsek Wonocolo Kompol Roycke mengatakan dari 19 adegan pembunuhan bayi itu, pihaknya menemukan perubahan adegan. Adegan itu yakni ibu bayi saat memukul dan melempar bayi.
"Rekonstruksi kasus pembunuhan bayi, hasil rekonstruksi kami mendapatkan 19 adegan rekonstruksi. Di mana ada adegan yang mengalami perubahan. Khususnya pada saat adegan tersangka memukul dan melempar bayi," kata Roycke, Selasa (12/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada keterangan awal mengatakan dia melempar sebanyak 2 kali, dan memukul sekali. Tetapi pada saat rekonstruksi ulang, ternyata dia memukul 2 kali, belakang sama dada, dan dia melempar sebanyak satu kali," imbuhnya.
Roycke menambahkan dari 19 adegan rekonstruksi, pada adegan ke 10 dan 12 itulah yang menyebabkan bayi tersebut meninggal dunia. Ini karena bayi mengalami sesak napas dan menyebabkan sirkulasi udara berhenti.
"Di adegan 12, yang dimulai adegan 10, tersangka membalik tubuh korban posisi tertelungkup di atas tempat tidur, setelah itu korban dipukul satu kali, kemudian pada adegan 12 bayi dibalik lagi dipukul di dada, dan langsung berhenti menangis," terangnya.
"Kemungkinan di situlah korban mengalami sesak napas dan mengakibatkan sirkulasi oksigen berhenti dan meninggal dunia," tambah Roycke.
Menurut Roycke, sebelum menggelar rekonstruksi, pihaknya memastikan tersangka dalam keadaan sehat. Karena dinyatakan baik, maka rekonstruksi digelar rumah tersangka di Gang Anggur, Siwalankerto Tengah.
"Kami sampai saat ini masih menunggu keterangan kondisi kejiwaan dari tersangka. Sampai saat ini kami menunggu hasil dari psikiater Polda Jatim dan Alhamdulillah kondisi tersangka dalam kondisi baik, sehat jasmani rohani, sehingga penyidikan dapat dilanjutkan," tandas Roycke.
Sebelumnya, mayat bayi berusia 5 bulan ditemukan di rumah nomor 121 di Gang Anggur, Siwalankerto Tengah. Bayi itu tewas karena dianiaya ibunya sendiri Eka Sari Yuni Hartini hingga akhirnya tewas.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diketahui meninggal Kamis (23/6/2022) dini hari. Saat tahu bayinya meninggal, tersangka malah pergi ke Jogja karena ada acara family gathering. Ia lantas menitipkan bayinya kepada ibunya ESB sekaligus nenek si bayi tersebut.
(abq/iwd)