Kekhawatiran Pendamping Korban Soal Bechi Digantikan Joki di Tahanan

Kekhawatiran Pendamping Korban Soal Bechi Digantikan Joki di Tahanan

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 08 Jul 2022 13:51 WIB
Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi, Jumat (8/7/2022).
Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi. (Foto: dok. Istimewa)
Surabaya -

Penangkapan pelaku pencabulan pada santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) membawa perasaan lega bagi para korban hingga pendamping korban. Namun, masih ada sederet kekhawatiran yang dirasa korban hingga para pendamping.

Salah satu kekhawatirannya, yakni Bechi bisa saja keberadaan Bechi digantikan seseorang di tahanan.

"Ada yang perlu kita catat bagi korban dan pendampingan, yakni memastikan bagaimana Mas Bechi ini tidak digantikan orangnya," kata pendamping korban, Syarif Abdurrahman saat dihubungi detikJatim, Jumat (8/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khawatirnya kita ternyata sekarang dia di bawah ke polda, ternyata nanti pas dipenjara orangnya diganti bukan Mas Bechi, Mas Bechi diumpetin terus orangnya ganti pakai joki gitu. Itu yang kita takutkan," imbuhnya.

Selain itu, Syarif menyebut, pihaknya juga khawatir Bechi justru mendapatkan keistimewaan perlakuan saat berada di dalam tahanan. Karena, Bechi memiliki uang yang dikhawatirkan bisa untuk menyogok polisi.

ADVERTISEMENT

"Yang selanjutnya yang kita takutnya privilegenya, karena dari tersangka ini punya uang, punya akses uang, dia petinggi yang cukup banyak. Kita khawatirnya dia yang dapat privilege dari kasus ini," tambah Syarif.

Lalu kekhawatiran yang terakhir, tambah Syarif, soal bagaimana membawa korban saat dihadirkan di pengadilan. Ia takut korban mengalami trauma saat bertemu dengan pelaku.

"Yang terakhir yang kita khawatirkan ini bagaimana membawa korban ini saat menjadi saksi di pengadilan, kita dari internal pendamping masih rapat mencari cara bagaimana membawa korban ini ke sana," papar Syarif.

"Karena kita khawatir saat korban ini diajak ke pengadilan, korban akan mengulang lagi kisahnya saat itu, kita akan memberi pendampingan seaman-amannya, bagaimana korban tidak melihat pelaku secara langsung agar trauma yang kembali lagi atau de javu ya," pungkasnya.

Sebelumnya, perburuan DPO kasus pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) akhirnya menemui titik akhir. Bechi akhirnya menyerah usai ponpesnya dikepung ratusan polisi selama belasan jam.

Dampak dari keluarga dan pelaku tak kunjung kooperatif setelah dinyatakan DPO kasus pencabulan, kemenag mencabut izinnya. Kendati demikian, lika-liku perjalanan penangkapan Bechi ini cukup panjang mulai tahun 2017 hingga 2022.

Selama kasus tersebut korban dan orangtuanya kerap mendapat ancaman dari suruhan pelaku dan keluarganya. Bahkan orangtua korban dipanggil dan disuruh mencabut laporannya ke Polres Jombang.

Korban akhirnya mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Meski mendapat perlindungan, korban mendapat teror dan ancaman dari pihak pelaku.




(hil/fat)


Hide Ads