TPQ Tempat Ustaz Diduga Cabuli 3 Murid Laki-laki Ditutup, Tapi ...

TPQ Tempat Ustaz Diduga Cabuli 3 Murid Laki-laki Ditutup, Tapi ...

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 29 Jun 2022 10:54 WIB
lokasi pencabulan ustaz TPQ  ke murid laki-laki di mojokerto
Lokasi TPQ yang ditutup (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

TPQ tempat Ustaz RD diduga mencabuli 3 murid laki-lakinya sudah satu bulan lebih ditutup pemerintah desa setempat karena desakan warga. Namun di lain sisi, metode pembelajaran di lembaga pendidikan Al-Qur'an ini disukai warga.

Berdasarkan data education management information system (EMIS) Kemenag, Ustaz RD sebagai pimpinan TPQ tersebut. TPQ di salah satu desa wilayah Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini mempunyai 124 murid.

Terdiri dari 38 murid berusia di bawah 7 tahun, 47 murid usia 7-9 tahun, 26 murid usia 10-12 tahun, serta 13 murid berusia di atas 12 tahun. Sedangkan pengajarnya berjumlah 6 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga setempat berinisial SN (38) menilai, metode pembelajaran di TPQ Ustaz RD tergolong bagus. Putra dan putrinya mengaji di lembaga pendidikan tersebut sejak sekitar 3 tahun lalu. Putrinya kini duduk di bangku kelas 7 SD, sedangkan putranya kelas 4 SD.

"Pelajarannya biasa pada umumnya TPQ, cuman metodenya beda dengan yang lain. Pak ustaz (RD) punya target misalnya anak ini mau masuk SMP harus punya ijazah mengaji, metodenya bagus. Alhamdulillah putri saya sudah lulus, bisa baca Al-Qur'an. Adiknya masih juz 20," kata SN kepada wartawan di rumahnya, Rabu(28/6/2022).

ADVERTISEMENT

TPQ di dekat rumah SN itu mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur'an, serta selawat dan kesenian Al Banjari. Ustaz RD merekrut sekitar 5 asisten untuk membantunya mengajar. Para asisten tak lain mantan muridnya sendiri. Tempat tinggal Ustaz RD bersama istri dan 2 anaknya di persis depan TPQ.

Menurutnya, para murid TPQ dibagi menjadi tingkat A, B, C dan D. Mereka biasa mulai mengaji pukul 14.00 WIB. "Selesai mengaji jam 4 sore, kecuali tingkat D pulangnya habis magrib," terangnya.

Ibu tiga anak ini menjelaskan, sejak TPQ Ustaz RD ditutup sekitar 40 hari lalu, putranya terpaksa mengaji ke dusun sebelah. SN berharap TPQ kembali dibuka setelah Ustaz RD menjalani proses hukum.

"Karena banyak yang suka metode mengajarnya. Harapan saya TPQ dibuka lagi supaya diajar asistennya ustaz itu. Karena mereka punya metode yang sama dengan ustaz itu," cetusnya.

Kepala Dusun setempat berinisial MD menuturkan, gedung TPQ dibangun di tanah milik Ustaz RD tahun 2018 dari sumbangan para orang tua murid. Lahan tersebut lantas diwakafkan sang ustaz ke yayasan yang menaungi TPQ tersebut. Yayasan itu juga dipimpin sang ustaz.

MD juga menilai metode pendidikan TPQ Ustaz RD tergolong bagus. "Pendidikannya sangat bagus, hasil pendidikannya. Anak-anak sering juara, baik lomba tartil maupun al banjari. Grup al banjarinya juga sering diundang tampil di hajatan warga," jelasnya.

Menurut MD, Ustaz RD asli penduduk kampung setempat. Meski tidak mempunyai latar belakang pendidikan tinggi maupun pesantren, bapak dua anak itu fasih membaca Al-Qur'an dan mempunyai vokal yang bagus saat berselawat.

"Pendidikannya tidak sampai tinggi dan tidak pondokan. Namun, mengajarnya enak, vokalnya enak, makanya warga mengajikan anaknya ke situ," ungkapnya.

Sejak pemerintah desa setempat menutup TPQ itu, tambah MD, sebagian murid melanjutkan mengaji ke salah satu asisten Ustaz MD di dusun sebelah. Ia bependapat saat ini masih sulit untuk membuka kembali TPQ tersebut.

"Kalau TPQ dibuka lagi sulit karena tetap akan menjadi polemik. Karena itu rumahnya terduga pelaku. Apalagi proses hukum tetap berjalan. Kalau bukan ustaz itu yang mengajar kurang maksimal," tandasnya.

Informasi dari MD, Ustaz RD dan keluarganya masih tinggal di rumah depan TPQ. Saat detikJatim menyambangi rumahnya, memang tampak berpenghuni. Hanya saja, tidak ada respons sama sekali meski beberapa kali pintu depan dan belakang rumah diketuk.

Pencabulan tersebut diduga dilakukan Ustaz RD terhadap 3 murid laki-lakinya berulang kali di kantor TPQ di salah satu desa wilayah Kecamatan Sooko, Mojokerto. Tempat tinggal ustaz yang sudah beristri dan mempunyai dua anak itu di depan TPQ tersebut.

Perbuatan asusila itu diduga dilakukan RD pada jam istirahat mengaji, yakni pukul 17.00 WIB. Untuk memuluskan aksinya, Ustaz RD berdalih pencabulan yang diduga ia lakukan untuk membuat para korban mencapai akil balig atau cukup umur.

Selanjutnya agar korban terangsang, ia diduga mencekoki mereka video porno menggunakan ponsel miliknya. Terduga pelaku lantas mengulum dan mengocok kemaluan korban sembari menjelaskan adegan film dewasa tersebut. Bahkan, Ustaz RD diduga menelan sperma korban.

Tiga korban mengalami dugaan pencabulan bergantian. Salah seorang korban mengaku 4 kali dicabuli Ustaz RD sejak Desember 2021 sampai Februari 2022. Bahkan, ada pula korban yang diduga dicabuli sang ustaz hingga 25 kali.

Mereka akhirnya melaporkan Ustaz RD ke Polres Mojokerto pada 10 Mei lalu. Dua korban remaja laki-laki berusia 12 tahun dan satu remaja laki-laki berusia 15 tahun. Polisi telah menaikkan penanganan kasus ini ke tahap penyidikan. Namun, terduga pelaku belum ditahan.




(fat/fat)


Hide Ads