.webp)
Kasus penyekapan remaja perempuan 19 tahun di Malang ternyata dilatarbelakangi rasa suka pelaku terhadap korban. Pelaku berusaha memperkosa korban, namun gagal.
Kasus ini bermula saat pelaku yang berinisial YD (49) menawarkan diri untuk mendampingi korban mengambil ijazahnya yang tertahan di sekolah. Memang awalnya ijazah dibutuhkan oleh korban untuk bisa mendapatkan pekerjaan.
Namun ternyata hal itu justru dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan niat jahatnya. Alih-alih membantu mengambil ijazah, pelaku justru membawa korban ke rumah kontrakannya di Jalan Untung Suropati, Desa Sambigede, Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Kamis (9/6), pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiba di rumah kontrakan, pelaku membawa korban masuk ke rumah. Namun upaya pelaku untuk memperkosa korban ternyata mendapatkan perlawanan. Di situlah pelaku kesal hingga akhirnya sempat memukuli korban. Pelaku kemudian mengikat kedua tangan dan menutup mulut korban agar tidak berteriak meminta pertolongan.
"Karena kesal, pelaku kemudian menyekap korban dengan memasukkannya ke dalam almari," ujar Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat melalui Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara'langi kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku memiliki rasa suka terhadap korban. Itu terjadi saat bertamu ke rumah korban, satu hari sebelum kejadian.
"Pelaku juga mengaku punya rasa suka terhadap korban dan berniat untuk menyetubuhi dengan membawanya ke rumah kontrakan saat kejadian. Tawaran mengambil ijazah hanya modus yang digunakan pelaku untuk mengelabui korban," beber Donny.
Polisi juga tengah mendalami dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pelaku saat penyekapan itu terjadi. Setelah didapatkan keterangan, pelaku sempat melucuti celana korban untuk diperkosa.
"Ada dugaan mengarah ke sana (tindak pencabulan) tapi masih kita dalami. Selain perkara penyekapan yang dilakukan oleh pelaku," tegas Donny.
(iwd/iwd)
