Pelaku Penyekapan Remaja di Malang Mengaku Intel TNI Berpangkat Mayor

Pelaku Penyekapan Remaja di Malang Mengaku Intel TNI Berpangkat Mayor

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 16 Jun 2022 09:23 WIB
penyekapan di malang
Lemari tempat remaja perempuan disekap dan diikat (Foto: Dok. Polsek Sumberpucung)
Surabaya -

Aksi penyekapan remaja perempuan berusia 19 tahun mengagetkan warga Jalan Untung Suropati, Desa Sambigede, Sumberpucung, Kabupaten Malang. Bagaimana tidak, remaja tersebut keluar dari sebuah rumah kontrakan dan mengatakan dirinya disekap dalam almari.

Korban mengaku disekap selama 11 jam di dalam lemari. Tangan dan kaki korban diikat, mulutnya dilakban. Pelaku adalah YD (49), warga Denpasar, Bali. Penculikan terjadi pada Kamis (9/6). Sementara antara pelaku dan korban diduga saling kenal.

Warga yang mendengar pengakuan itu segera melapor ke RT setempat. Wakil RT setempat, Agus Harianto mengatakan penyekapan itu terjadi pada Kamis (9/6). Kala itu warga dikejutkan oleh kehadiran korban yang keluar dari salah satu rumah kontrakan pelaku. Korban meminta tolong ke warga sekitar dengan kondisi tangan terikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mata warga, pelaku kerap mengatakan jika dirinya seorang intel TNI. Bahkan ada warga yang menyebut dari pengakuan pelaku sebagai guru.

"Pelaku ini sebelumnya mengaku sebagai intel TNI berpangkat Mayor," kata Agus kepada wartawan, Rabu (15/6/2022).

ADVERTISEMENT

Agus mengaku kaget saat korban meminta tolong ke warga sekitar dengan kondisi tangan terikat.

Menurut Agus, berdasarkan pengakuan korban, korban mengaku sempat dilecehkan dan disekap dalam lemari di rumah kontrakan pelaku.

"Memang di rumah itu ada lemari setinggi sekitar 2 meter. Nah, korban ini awalnya disetubuhi kemudian disekap di dalam sana dengan kondisi tangan terikat, lalu dikunci dari luar," jelasnya.

Sebelum terjadinya penyekapan, kata Agus, korban ikut pelaku sejak pagi untuk mengambil ijazah sekolah yang tertahan di sekolah karena faktor biaya.

"Jadi si pelaku ini sebelumnya berjanji akan membantu mengambilkan ijazah korban. Kemudian ia diajak ke rumah kontrakannya," tutur Agus.

Selain berjanji akan membantu mengeluarkan ijazahnya, pelaku juga berjanji akan membantu mencarikannya pekerjaan.

Sementara pemilik kontrakan, Sunarsih mengungkapkan bahwa dirinya merasa aneh dengan perilaku pelaku sejak menyewa rumahnya Januari 2022. Bagi Sunarsih, pelaku dikenal misterius.

"Nama, pekerjaan apa, dan asalnya dari mana ia tidak pernah menyampaikan secara pasti. Kadang bilang dari Banyuwangi, kadang bilang dari Sumberpucung," bebernya.

"Di tanya pekerjaan, kadang ia mengaku sebagai anggota TNI. Tapi sekali waktu mengaku pernah mengajar di SMK Brantas Karangkates," imbuhnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads