Dua Pelajar Bangkalan Korban Penculikan Akan Diberi Pendampingan Psikologis

Dua Pelajar Bangkalan Korban Penculikan Akan Diberi Pendampingan Psikologis

Kamaludin - detikJatim
Jumat, 20 Mei 2022 21:35 WIB
Bupati Ra Latif kunjungi korban penculikan
Bupati Ra Latif kunjungi siswi korban penculikan (Foto: Kamaludin/detikJatim)
Bangkalan -

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron akan memberi pendampingan psikologis kepada dua siswi korban dugaan penculikan. Hal itu ia sampaikan saat berkunjung ke rumah korban.

Pendampingan korban akan dilakukan dari Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-PPA). Pendampingan dilakukan untuk memberikan penyembuhan trauma psikis korban.

"Kami datang kesini untuk mengetahui secara langsung kondisi korban dan kami siap memberikan penyembuhan dan pendampingan atas trauma psikis yang dialami dua siswi tersebut," kata Ra Latif, Jumat (20/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Ra Latif, ia turut prihatin dengan insiden yang dialami dua siswi tersebut. Ia juga berharap polisi bisa segera mengungkap motif pelaku dan tak ada lagi kejadian serupa.

Sementara itu, Supriyanto salah satu ayah korban mengaku saat kejadian sudah merasa khawatir karena putrinya telat pulang ke rumah. Ia langsung kaget setelah dihubungi polisi di Surabaya bahwa putrinya menjadi korban dugaan penculikan.

ADVERTISEMENT

"Saya kaget dan tidak menyangka anak saya menjadi korban penculikan," tutur Supriyanto.

Sebelumnya, dua siswi SMAN 4 Bangkalan yakni DA (17) asal Kecamatan Blega dan DS (16) asal Kecamatan Tanah Merah menjadi korban penculikan saat menaiki angkutan umum di depan sekolahnya.

Keduanya saat itu naik angkot mobil Carry dengan nopol P 1520 HC yang dikendarai oleh Mat Tamin (35) warga Dusun Polai Timur Kelurahan Bira Tengah, Sokobanah, Sampang.

Saat naik angkot tersebut, kedua korban tak curiga karena ada enam penumpang lain di dalamnya. Mobil kemudian mengarah melintasi jembatan Suramadu dan timbullah kecurigaan dua siswi tersebut.

Namun, sopir berdalih mengantarkan tiga penumpang ke Kedung Cowek Surabaya. Usai menurunkan penumpang, sopir terus berkeliling Surabaya hingga tiba di Kecamatan Asemrowo.

Sopir bahkan sempat melakukan pelecehan pada korban dengan meraba punggung dan paha korban. Mendapat perlakuan itu, kedua korban lalu nekat melompat dari dalam mobil lalu meminta bantuan warga setempat untuk diselamatkan.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads