Komplotan polisi gadungan yang terdiri dari 4 orang gagal melakukan aksinya. Mereka gagal menculik seorang pemuda warga Dusun Kweden, Desa Balongwono, Trowulan, Mojokerto.
Mereka bahkan babak belur dihajar warga setelah ketahuan belangnya. Tiga polisi gadungan itu bonyok sementara satu dari mereka berhasil kabur.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7/5) sekitar pukul 22.30 WIB. Mereka mengaku anggota polisi dari Polda Jatim. Komplotan polisi gadungan ini datang ke rumah Bambang (24) menggunakan mobil Daihatsu Ayla warna abu-abu nopol W 1563 YU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pelaku langsung masuk ke dalam rumah menangkap korban lalu korban diseret dimasukkan ke dalam mobil," kata salah satu warga, Mashudi kepada detikJatim di rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Bambang, Minggu (8/5/2022).
Para pelaku berusaha menculik korban dengan dalih korban terlibat kasus narkoba. Komplotan polisi gadungan itu berupaya memasukkan Bambang ke dalam mobil yang mereka parkir di depan rumah korban. Selanjutnya, mereka akan meminta uang tebusan dari keluarga korban.
![]() |
Saat digelandang para pelaku, Bambang berhasil melepaskan diri dengan alasan mengambil ponselnya yang tertinggal di dalam rumahnya. Keempat polisi gadungan itu pun ikut masuk ke dalam rumah korban. Saat itulah mereka terlibat perdebatan dengan ayah korban, Sumarno.
"Ayah korban meminta KTA (kartu tanda anggota Polri) dan surat penangkapan. Terjadi perdebatan, pelaku tidak bisa menunjukkan, langsung Sumarno teriak maling sehingga warga berdatangan," terang Mashudi.
Kepala Dusun Kweden, Siti Toyibah menjelaskan saat melihat warga berdatangan, salah seorang pelaku yang diketahui bernama Arifin melarikan diri. Sedangkan 3 pelaku lainnya dibawa masuk ke ruang tamu rumah Mashudi. Ia lantas meminta kartu identitas ketiga pelaku.
Polisi gadungan tersebut adalah Iskak (29), warga Desa Seketi, Balongbendo, Sidoarjo, Rendika Pramana Putra (30), warga Desa Segodobancang, Tarik, Sidoarjo, serta Sugeng (32), warga Desa Kesamben Kulon, Wringinanom, Gresik. Menurut Siti, salah seorang pelaku sempat menunjukkan lencana Polri palsu untuk meyakinkan warga.
Warga yang geram berusaha menghakimi tiga polisi gadungan yang akan menculik Bambang tersebut. Beruntung Iskak, Rendika dan Sugeng diamankan di ruang tamu rumah Mashudi. Menurut Siti, saat itu hanya keluarga para korban yang diizinkan masuk untuk mengenali pelaku. Para pelaku pun akhirnya mengaku bukan anggota Polri.
"Selama ditanyai warga, para pelaku berbelit. Akhirnya mereka mengaku wartawan dengan mengeluarkan kartu pers, langsung warga memukuli mereka," cetusnya.
Sementara massa di luar rumah Mashudi melampiaskan amarah dengan merusak mobil yang dikendarai komplotan polisi gadungan tersebut. Melihat massa tak terkendali, Siti meminta bantuan Polsek dan Koramil Trowulan. Tiga polisi gadungan itu pun diserahkan ke polisi.
Ternyata komplotan ini sebelumnya telah melakukan 4 aksi yang sama. Mereka dua kali berhasil dan sekali gagal. Pada aksi pertama mereka berhasil mendapatkan tebusan Rp 50 juta. Pada aksi kedua mereka gagal dan melepaskan korban. Dan pada aksi ketiga mereka mendapatkan tebusan Rp 25 juta.
Kapolsek Trowulan Kompol Imam Mahmudi membenarkan adanya penangkapan 3 polisi gadungan tersebut. "Iya memang ada, untuk kronologi lengkapnya ke Satreskrim Polres Mojokerto," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Gondam Prienggondhani juga belum bersedia berkomentar terkait kasus ini. mohon waktu ya," kata Gondam.
(iwd/iwd)