Pihak Terminal Arjosari, Malang, telah mendapatkan pengakuan dari seorang sopir berinisial I. Dia mengaku pernah bersinggungan dengan perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Sopir bus antarkota dalam propinsi berinisial I itu mengakui bahwa kejadian tersebut memang ada. Dia sempat bersinggungan dengan R perempuan terduga korban. Namun, dia berdalih, apa yang terjadi tidak ada unsur kesengajaan.
Petugas Kementerian Perhubungan selaku Pengatur Lalu Lintas Angkutan di Terminal Arjosari Bledug Kuswono mengungkapkan, sopir itu menyebutkan bahwa saat itu penumpang sedang mengantre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sejumlah penumpang mengantre untuk melewati pintu bus. Entah bagaimana ceritanya, seketika terduga korban mau jatuh dan secara tak sengaja dipegang tubuhnya.
"Dia (sopir) menyadari. Jadi saat menata penumpang (korban) itu mau jatuh dan ada penumpang mau naik. Dipegang sama dia (sopir). Waktu itu memang mengenai (memegang). Intinya enggak ada unsur kesengajaan," kata Bledug saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (25/4/2022).
Dia juga menambahkan, situasi saat itu armada bus itu memang sudah waktunya jalan ke Surabaya. Karena bus berikutnya sudah mengantre di belakang.
Dalam kondisi seperti itu upaya mengangkut penumpang jadi sedikit dipercepat dan terburu-buru.
"Kan waktu kejadian juga cepat-cepat mau berangkat ke Surabaya. Karena yang belakang (bus) juga nunggu. Sementara antrean bus menghadap ke barat, petugas di lokasi hanya bertugas mengatur lalin agar tidak macet dan menghadap ke selatan (pintu keluar terminal)," katanya.
Bledug meminta korban bisa kembali datang ke Terminal Arjosari untuk menyelesaikan persoalan yang dialami. Selain membantu pihaknya untuk mendisiplinkan personel yang diduga lalai dalam menjalankan tugas.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Malang menegaskan, jika Terminal Arjosari berstatus terminal tipe A yang dikelola langsung oleh Satgas Kementerian Perhubungan.
(dpe/fat)