Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Pasuruan mendatangi Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi. Kedatangan ini terkait kasus penganiayaan dua siswa SMP oleh lima siswa SMA.
Pihaknya memberikan dukungan moral pada korban. Para korban diharapkan segera pulih dari trauma.
"Kami memberikan dukungan moral pada korban agar segera pulih dari trauma," kata Kepala Dispendikbud Kabupaten Pasuruan Hasbullah, kepada detikJatim, Senin (28/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasbullah berharap kedua korban kembali bangkit dan kembali beraktivitas dengan normal. Kedua korban harus bisa menyelesaikan pendidikannya.
"Agar kembali bangkit dan menyelesaikan sekolah. Mereka kan kelas 3, mau ujian juga. Jangan biarkan trauma merusak masa depan kamu, saya bilang begitu," terang Hasbullah.
Sebelumnya, kasus ini bermula saat dua siswa kelas 9 SMP, DLH dan FG dianiaya seniornya. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (19/3/2022) malam. Saat itu, keduanya diculik dari kamar asrama dan dibawa ke suatu tempat, lalu dianiaya.
Ada sembilan jenis penganiayaan mulai tendangan, pukulan, cambukan, hingga sundutan rokok di punggung siswa. Orang tua siswa yang mengetahui kejadian ini langsung melapor ke polisi. Mereka menuntut pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sat Reskrim Polres Pasuruan menetapkan dan menahan lima tersangka kasus penganiayaan ini. Mereka yakni AB (18), AK (19), AD (18), SS (18) dan JC (16). Mereka siswa SMA di Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi (Slapur).
(hil/fat)