Komplotan Begal Surabaya Diringkus, Polisi: Mereka Pengangguran dan Pengamen

Komplotan Begal Surabaya Diringkus, Polisi: Mereka Pengangguran dan Pengamen

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 22 Mar 2022 13:01 WIB
Komplotan begal sadis di Surabaya dibekuk
Begal sadis Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman)
Surabaya -

Kasus begal dan jambret yang meresahkan masyarakat Surabaya telah dibongkar Unit Reskrim Polsek Asemrowo Surabaya. Sebanyak 8 pelaku merupakan pengangguran hingga pengamen jalanan.

Dari kasus tersebut, terkuak target dan wilayah untuk melancarkan aksi 8 orang asal Surabaya Utara tersebut. Polsek Asemrowo menunjukkan 4 sepeda motor matic yang telah dimodifikasi untuk melancarkan aksi itu.

"Pada bagian karbulator, filter, dan injeksi sepeda motor, telah diganti dengan kapasitas yang lebih besar," kata Kapolsek Asemrowo, Kompol Hari Kurniawan kepada detikJatim, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hari, pelaku juga telah memodifikasi akselerasi sepeda motor mereka. Agar bisa tancap gas lebih cepat ketika ada petugas kepolisian yang mengejar. Sebab, sepeda motor yang memiliki kapasitas mesin 110 sampai 150cc akan lebih kencang.

"Semua kendaraan dimodif agar lebih cepat menghindari kami. Bahkan, saat kami kejar di kawasan Kalianak dengan kondisi banyak truk, mereka nekat lawan arus, bahkan salip-salipan, seolah mereka tidak takut," kata Hari.

ADVERTISEMENT

Mirisnya, para pelaku terbilang nekat dan tak segan melukai para korbannya bila masih berupaya melawan. Sebagian besar korbannya ada yang terluka.

"Itu dikarenakan pengaruh sabu-sabu dan miras yang mereka konsumsi sebelum beraksi," papar Hari.

Hari dan para anggotanya juga membantu perawatan hingga pengantaran korban luka.

"Kami sempat membantu mengobati sampai mengantar pulang ke rumahnya. Alhamdulillah, mereka selamat, hanya saja gigi dan wajahnya sudah terluka karena jatuh," ujar polisi dengan 1 melati di pundaknya itu.

Salah satu korban, Sriatun mengatakan, dirinya terluka pada bagian bibir, rahang, dan pipi kirinya. Saat kejadian, dirinya sedang melakukan perjalanan dari arah Gresik menuju Surabaya, berboncengan dengan suaminya, Huda.

Dalam perjalanan, keduanya dihadang 2 pria yang mengendarai motor matic. Bahkan, Sriatun dan Huda tiba2 dipepet dan para pelaku berupaya menarik tas slempang milik Sriatun.

"Pas saya melawan, malah ditendang. Saya sama suami langsung jatuh, saya masuk ke selokan, bibir saya luka, gigi saya bagian depan patah," tutur Sriatun.

Akibat kejadian itu, dia dan sang suami terluka di bagian wajah dan motornya mengalami kerusakan parah. Namun begitu, Sriatun mengaku bersyukur karena tas miliknya tak berpindah tangan.

Mereka dan warga yang menyaksikan peristiwa itu lantas mendatangi Polsek Asemrowo untuk melapor. Selang beberapa hari kemudian, komplotan tersebut berhasil diringkus.

"Ya semoga, kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, baik ke saya atau pun orang lain," tutup warga Gresik itu.

Sebelumnya, Polsek Asemrowo memamerkan 8 pelaku jambret dan begal yang telah dibekuk. Seluruhnya beraksi dan terbagi menjadi 4 komplotan atau grup yang berbeda.

Seluruh pelaku merupakan kaum pengangguran hingga pengamen jalanan, diantaranya:
- MS (15), warga Tambak Asri
- HS (25), warga Tambak Asri
- F (23), warga Kalianak Timur
- MFA (20), warga Tambak Asri Bunga Rampah
- AAF (18), warga Kalianak Timur
- MR (19), warga Kalianak Timur
- RSB (17), warga Simomagerejo
- S (32), warga Tambak Asri

Para pelaku merupakan komplotan begal dan jambret yang berbeda. Namun, seluruhnya beraksi di seluruh wilayah Asemrowo Surabaya, terutama sejumlah titik yang sepi dan kerap dilintasi pengendara sepeda motor. Seperti kawasan Kalianak, Margomulyo, hingga Asemrowo.




(hse/fat)


Hide Ads