Polisi membongkar kasus suap pengaturan Liga 3 di Jatim. Empat dari lima tersangka bahkan telah ditahan. Lalu bagaimana praktik pengaturan skor tersebut?
Dirkrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto mengungkapkan modus yang digunakan yakni mengiming-imingi pemain uang puluhan juta. Setelah deal, para pemain disuruh untuk mengalah pada pertandingan yang ditentukan.
Totok menuturkan ada dua laga yang berhasil diungkap dalam kasus pengaturan skor ini. Kedua laga ini yakni Gresik Putra FC vs NZR Sumbersari dan Gresik Putra vs Persema yang berlangsung pada tanggal 14 dan 15 NOvember 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Modusnya pengaturan skor, agar Gresik Putra mengalah pada dua pertandingan tadi, yaitu NZR Sumbersari dan Persema Malang. Dengan menghubungi saudara ZAH dan menghubungi beberapa pemain, salah satunya adalah pemain berinisial HPS," kata Totok, Rabu (16/3/2022).
Totok menambahkan saat ini pihaknya telah menahan 4 tersangka dari 5 orang yang terlibat pengaturan skor. Mereka BS (55), kemudian DYP (33), FA (47), tersangka IAH. Sedangkan satu tersangka yang berstatus DPO yakni HP.
Lebih lanjut, Totok menyebut setiap tersangka mempunyai peran masing-masing untuk mengatur skor pada laga yang ditentukan. Salah satunya HP yang kini buron berperan sebagai penghubung ke BS agar membujuk pemain mau mengalah.
"Dengan imbalan uang puluhan juta dan meminta kepada saudara BS agar Persema mengalah dengan skor 1-0 di babak pertama," ujar Totok.
Selain telah menahan empat tersangka, sejumlah barang bukti juga turut disita 7 buah handphone, 8 sim card, 4 memory card
(abq/iwd)