Pembunuh Cakades di Pamekasan Positif Narkoba

Pembunuh Cakades di Pamekasan Positif Narkoba

Akhmad Zaini Zen - detikJatim
Jumat, 04 Mar 2022 14:31 WIB
Pembunuh Cakades di Pamekasan
Pembunuh Cakades di Pamekasan (Foto: Akhmad Zaini Zen/detikJatim)
Pamekasan -

Pembunuh seorang calon kepala desa (Cakades) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur telah tertangkap. Pelaku ternyata juga positif narkoba.

Pembunuh Miarto Cakades nomor urut 5 di Desa Batu Bintang, Kecamatan Batu Marmar, Pamekasan itu adalah AH (36).

AH ternyata masih tetangga satu kampung korban di Dusun Tengginah Laok, Desa Batu Bintang, Kecamatan Batu Marmar. AH ditangkap pada Rabu (2/3) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang beralibi membacok korban karena emosi dan cemas kebacok duluan itu ditangkap di tempat persembunyiannya di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.

Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Trianto mengatakan pelaku juga diketahui positif narkoba setelah menjalani tes urine.

ADVERTISEMENT

"Tadi pihak penyidik melaporkan, pelaku positif pengaruh narkoba. Kami masih mendalami terkait temuan ini," kata Rogib.

Sebelumnya, kepada polisi, AH mengaku emosi ketika cekcok dengan korban setelah jatuhnya korban dan istrinya dari sepeda motor karena terserempet pikapnya. Peristiwa itu dia sebut 'kecelakaan'.

Saat cekcok itulah, dalih pelaku, korban sempat memegang pinggang. AH mengira korban mau mengeluarkan sajam. Karena itu pelaku langsung membacok lebih awal.

Apa pun alibnya, polisi akan tetap menjerat pelaku dengan pembunuhan berencana atau bersama-sama menganiaya mengakibatkan matinya orang yakni pasal 340 subs 338 sub 170 ayat 2 ke 3 sub 351 ayat 3 KUHP. Ancamannya hukuman mati atau seumur hidup, atau kurungan penjara selama 20 tahun.

Miarto, Cakades Batu Bintang, Kecamatan Batu Marmar yang harus bersaing dengan calon lain di Pilkades 23 April itu dibunuh Selasa sore pukul 16.30 WIB saat membonceng istrinya naik sepeda motor.

Pembunuhan itu terjadi di kawasan Desa Ponjanan Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan ketika korban bersama istrinya sedang perjalanan pulang dari rumah mertua Miarto di Kecamatan Waru.

Sebelum dibunuh dengan bacokan celurit, korban sempat dipepet pikap oleh pelaku. Ketika Miarto berhenti, pengendara pikap itu keluar dari mobil dan langsung membacoknya.

Akibat luka bacokan itu, Miarto mengalami luka parah di leher dan perutnya hingga bersimbah darah, kemudian tewas di pangkuan istrinya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads