.webp)
Seorang anak di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang mengaku diculik, dibekap hingga dimasukkan karung. Pengakuannya ini menghebohkan warga hingga viral di media sosial. Ternyata, kabar ini merupakan hoaks.
Bocah tersebut bernama Naza. Polisi sempat turun tangan menyelidiki kasus dugaan penculikan ini. Ternyata, kabar tersebut merupakan hoaks.
Penyelidikan polisi juga mengungkap motif di balik cerita yang dibuat oleh bocah laki-laki itu. Naza ketakutan setelah hampir tiga hari lamanya tak mengikuti jadwal ngaji di pondok pesantren setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasannya takut dihukum karena beberapa hari tidak ikut ngaji. Bocah laki-laki ini adalah santri di salah satu ponpes yang berada di wilayah desa setempat," ungkap Kapolsek Gondanglegi Kompol Pujiyono saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2022).
Ditanya langkah selanjutnya ? Pujiyono mengaku, pihaknya akan memberikan pembinaan terhadap Naza. Setelah diketahui bercerita bohong soal dirinya menjadi korban penculikan.
"Karena masih anak-anak, kita lakukan pembinaan," pungkasnya.
Sebelumnya, peristiwa ini berawal ketika pondok pesantren yang berada di desa setempat mengaku kehilangan salah satu santrinya. Santri tersebut beberapa hari tak mengikuti jadwal ngaji.
Santri yang dimaksud adalah Naza, bocah berusia 12 tahun. Namun ketika ramai dibicarakan hilang, Naza mendadak muncul dan mengatakan jika dirinya diculik. Itu disampaikan Naza kepada kerabat dan keluarganya, Selasa (1/3/2022), malam.
Naza mengatakan jika dirinya lolos dari aksi penculikan. Cerita dibuat oleh Naza ketika dirinya selesai mengikuti salat isya berjemaah di masjid setempat.
Seketika ia kemudian dibekap orang tak dikenal dan dimasukkan ke dalam karung. Tetapi, saat perjalanan dibawa kabur penculik, Naza mengaku karung terjatuh dan membuat dirinya bisa lolos.
Keterangan Naza yang disampaikan kepada kerabat dan orang tuanya sontak membuat gempar warga. Sampai kemudian video cerita Naza menyebar di media sosial dan menjadi viral.
(hil/hil)
