Usai Bunuh Mahasiswa Unej, Pelaku Nikah-Kabur ke Bali Hingga Tertangkap

Usai Bunuh Mahasiswa Unej, Pelaku Nikah-Kabur ke Bali Hingga Tertangkap

Yakub Mulyono - detikJatim
Kamis, 24 Feb 2022 22:16 WIB
pembunuhan di jember
Pelaku di Polres Jember (Foto: Yakub Mulyono)
Jember -

Arif Rachman Hakim (33), tega membunuh dan membakar mahasiswa FKIP Unej, Galau Wahyu Utama (20), demi mendapatkan mobil korban. Sekitar 2 tahun kemudian, mobil itu dia gadaikan untuk melunasi utang.

Menurut Arif, utangnya menumpuk akibat membiayai pesta pernikahannya. Arif menggelar pernikahan mewah karena perempuan yang dia nikahi merupakan anak pejabat di Pemkab Jember.

Arif melangsungkan pesta pernikahan melangsungkan di aula milik PTPN XII, Kecamatan Kaliwates. Sejumlah pejabat, bahkan Bupati Jember saat itu juga hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesta pernikahan Arif ini tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain dari pihak keluarga sang istri, Arif juga ikut membiayai pesta pernikahan itu.

Padahal, Arif saat itu tidak memiliki pekerjaan yang bergaji tetap. Dia sehari-hari hanya hidup dari hasil jual beli motor dan beternak ayam.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, Arif pun berutang di sana-sini untuk membiayai pesta pernikahannya. Bahkan modal usaha ternak ayam juga ikut terpakai.

"Sebenarnya biaya dan acara pernikahan tidak semua saya tanggung. Tapi yang saya tanggung itu nilainya cukup besar," kata Arif, Kamis (24/2/2022).

Menurut Arif, acara pernikahannya itu terbilang sangat mewah. Bahkan rias pengantinnya sekelas artis.

"Sengaja digelar mewah karena mertua saya kan kepala dinas waktu itu," dalihnya.

Usai pernikahan, Arif pun mulai ditagih para pemberi utang. Arif berusaha melunasi. Namun karena nominalnya cukup besar, utang itu tetap sulit untuk dilunasi.

"Waktu itu saya kan banyak utang termasuk saat mengeluarkan biaya pernikahan. Saya sudah gak kuat dan bilang ke istri kalau saya mau merantau saja," katanya.

Arif lalu bilang ke istrinya ingin bekerja ke Bali. Namun sebelum pergi, Arif ingin melunasi utangnya dengan menggadaikan mobil Honda Jazz hasil kejahatan yang selama ini dia pakai.

"Yang mau ambil gadai awal maunya cuma Rp 35 juta. Tapi kemudian saya tambahi akta tanah sekaligus untuk meyakinkan kalau suatu saat nanti akan saya tebus lagi. Akhirnya dia mau Rp 40 juta," kata Arif.

Semua uang itu oleh Arif kemudian dia pakai untuk membayar utang. Selanjutnya, dia pergi merantau ke Bali.

"Sekitar tahun 2015, atau setahun setelah menikah, saya pergi ke Bali. Pakai uang istri Rp 3 juta untuk berangkat," kenangnya.

Di Bali, Arif awalnya bekerja serabutan. Mulai jual bakso hingga jadi makelar jual beli motor. Dia tinggal di sebuah kamar kos di kawasan Denpasar.

Setahun di Bali, Arif ditelepon istrinya dan memberitahu sudah mengajukan gugatan cerai. Menurut Arif, sang istri mengaku terpaksa minta cerai karena didesak orang tuanya.

Sejak itu, Arif tak pernah pulang. Dia kemudian menekuni pekerjaan sebagai tukang pijat. Keahliannya didapat setelah sebelumnya dia mengikuti dan membayar kursus pijat.

Tujuh tahun di Bali, keberadaan Arif akhirnya terendus petugas. Hingga pada Senin (21/2/2022) kemarin, Arif diciduk petugas dari Satreskrim Polres Jember.

"Saat saya ditangkap saya mengakui bahwa pembunuhan yang saya lakukan dibantu Rofiki. Kemudian Rofiki juga ditangkap," pungkas Arif.




(iwd/iwd)


Hide Ads