Fakta-fakta Miris di Balik Pembacokan KH Affandi Musyafa

Fakta-fakta Miris di Balik Pembacokan KH Affandi Musyafa

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 18 Feb 2022 18:45 WIB
santri bacok kiai di banyuwangi
Pelaku pembacokan kiai di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Surabaya - Ketua MUI Pesanggaran KH Affandi Musyafa dibacok santri hingga mendapat perawatan di RSUD Al Huda Genteng. Santri yang baru beberapa hari menghuni Ponpes Miftahul Hidayah tersebut yakni Darmanto (34).

Pelaku tega membacok pria yang juga pengasuh Ponpes Miftahul Hidayah Tembakur Pesanggaran, itu hingga mengalami luka di pinggang dan rahang (Sebelumnya disebut dagu).

Berikut Fakta-fakta di Balik Pembacokan:

1. KH Affandi Musyafa dibacok dini hari

Wakil Sekretaris PCNU Banyuwangi, Dedy Jumhardiyanto mengatakan KH Affandi Musyafa dibacok pukul 02.00 WIB, Jumat (18/2/2022).

"Kami mendapatkan laporan dari Ketua MWCNU Pesanggaran bahwa ada kejadian tersebut. Kiai langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan," ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi.

Dari informasi yang dihimpun, korban dibacok menggunakan senjata tajam (Sajam) jenis belati

2. Pelaku pembacokan seorang santri

Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, KH Affandi Musyafa dibacok seorang santri. Korban mengalami luka bacok di pinggang dan robek di bagian dagu.

Saat ini, KH Affandi Musyafa dirawat di RSUD Al-Huda, Genteng karena luka-luka akibat penyerangan tersebut. Hal itu diketahui dari video yang direkam kiai sendiri.

"Iya katanya santri yang baru saja datang ke ponpesnya. Dia (Pelaku) bersama dua orang. Katanya baru beberapa hari," ujar KH, M Yamin, Ketua MUI Banyuwangi kepada DetikJatim saat dikonfirmasi.

3. Korban Pembacokan adalah pengasuh Ponpes Miftahul Hidayah

KH Affandi Musyafa, korban pembacokan seorang santri adalah Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Selain Ketua MUI, korban juga pengasuh Ponpes Miftahul Hidayah. Dari pembacokan itu korban mengalami luka di pinggang dan dagu (Rahang).

"Iya, beliau pengasuh PP Miftahul Hidayah Tembakur Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran ini, dibacok pukul 02.00 WIB," kata KH. M Yamin, Ketua MUI Banyuwangi kepada detikJatim saat dikonfirmasi.

Kondisi Ketua MUI di Banyuwangi Usai Operasi Penanganan LukaKondisi Ketua MUI di Banyuwangi usai Operasi/ Foto: Ardian Fanani

4. Pelaku minta air karena sakit perut

Sebelum melakukan pembacokan Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran KH Affandi Musyafa, pelaku sempat minta air karena sakit perut.

"Santri ini mengeluh sakit perut. Kemudian langsung minta air agar bisa sembuh. Tapi tiba-tiba saja langsung menyerang saya," ujar kiai dalam video yang direkam sendiri seperti yang dilihat detikJatim.

Kiai Affandi kemudian membuatkan air doa untuk sekadar meringankan sakit yang dikeluhkan. Tanda diduga, langsung menyerang dengan menusukkan belati ke arahnya.

Secara refleks dirinya menangkis dengan tangan. Belati yang hendak ditusukkan ke area badan, mengenai lempeng bagian pipinya.

5. Pelaku pembacokan sempat kabur

Usai membacok pengasuh PP Miftahul Hidayah Tembakur Desa Sumbermulyo, pelaku langsung kabur. Sementara sang kia dibawa ke RS karena mengalami luka di pinggang dan dagu (Rahang).

Ketua MUI Banyuwangi kepada DetikJatim saat dikonfirmasi KH, M Yamin membenarkan pelaku kabur.

"Iya katanya santri yang baru saja datang ke ponpesnya. Dia (Pelaku) baru beberapa hari. Kami menyayangkan hal itu. Tapi kita serahkan ke aparat kepolisian," ujar KH, M Yamin, Ketua MUI Banyuwangi kepada DetikJatim saat dikonfirmasi.

MUI Banyuwangi, kata Yamin, menyayangkan hal tersebut. Pihaknya menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian.

5. Pelaku pembacokan diamankan di Terminal Jajag

Tak kurang dari 6 jam, polisi berhasil mengamankan pelaku setelah melakukan aksinya pukul 02.00 WIB. Pelaku Darmanto (34) ditangkap saat akan kabur ke luar Kota Banyuwangi.

Pelaku ditangkap sekitar pukul 11.05 WIB di Terminal Jajag. Saat ini terduga pelaku sudah dibawa ke Mapolsek Pesanggaran untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Terduga pelaku sudah kita tangkap sekitar pukul 11.05 WIB di Terminal Jajag," jelas Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu kepada wartawan di Terminal Jajag.

6. Pembacok KH Affandi Perantau-Sudah Berkeluarga

Sejak 15 hari lalu pelaku bernama Darmanto (34) diajak KH Affandi Musyafa untuk bertempat di Ponpes Miftahul Hidayah Tembakur Pesanggaran.

"Pak kiai itu kasihan kepada pelaku. Karena wilayah Jepit (Dusun Jepit) itu area tanah babatan. Di sana kalau hujan, kehujanan," kisah Lukmanul Hakim, adik KH Affandi Musyafa di RS.

Di Ponpes Al Hidayah status Darmanto bukan seorang santri. Pelaku hanya tinggal di sana dan membantu kegiatan pesantren.

"Di Ponpes Miftahul Hidayah, pelaku datang sendirian. Punya dua anak, tapi tinggal di Palembang sana," tegasnya.

Darmanto memiliki seorang istri asal Lampung. Tapi istrinya itu sedang bekerja di luar negeri.

"Jadi di Banyuwangi itu merantau dan mulanya menempati di kawasannJepit, Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran," pungkasnya.


(fat/fat)


Hide Ads