Tiga anak punk yang menganiaya enam bonek telah ditangkap. Apa pengakuan dan motif mereka melakukan penganiayaan?
"Saat ini kita telah mengamankan tiga pelaku. Dua ditangkap di Banyuwangi, satu di Surabaya sedangkan satu pelaku masih kita kejar," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro kepada wartawan di Mapolresta Sidoarjo, Rabu (9/2/2022).
Tiga pelaku adalah Anggita Reksa (32) alias Bintang, MR (17) alias Unyil, serta Shafi Farica Satria Tama Bernessa Ayong (21) alias Satria. Bintang memukul para korban menggunakan tangan dan kaki serta kayu dan gitar kentrung. Unyil menganiaya menggunakan sabuk dari ring besi. Sedangkan Satria memukul menggunakan batu dan merampas empat ponsel korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari enam anggota suporter yang dianiaya, ada satu orang yang mengalami luka cukup berat namun saat ini kondisinya telah membaik," jelas Kusumo.
Motif dari penganiayaan itu sendiri adalah keinginan mereka untuk merampas ponsel. Ada empat ponsel yang dirampas. Tiga telah dijual dan satu mereka gunakan sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, enam bonek asal Tuban menjadi korban penganiayaan empat anak punk di Krian Sidoarjo pada 26 Januari.
Salah satunya bahkan harus dirawat di rumah sakit. Awalnya, enam bonek berangkat dari Tuban menuju Bali untuk melihat pertandingan Persebaya vs PSS Sleman pada tanggal 26 Januari 2022 lalu.
Saat truk yang ditumpangi bonek itu melintas di by pass Krian, mereka disuruh turun oleh empat anak punk.
"Saat itu empat anak punk memberi enam bonek itu makan dan minum. Kemudian, mereka mengajak para bonek pesta miras. Di saat itulah, gerombolan anak punk tersebut merampas ponsel dan menganiaya bonek. Peristiwa dan pengejaran pelaku viral di media sosial," tandas Kusumo.
(iwd/iwd)