Kasus guru pukul siswa di Surabaya berujung damai. Sang guru sempat ditetapkan sebagai tersangka, namun orang tua siswa akhirnya mencabut laporan ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku sempat menemui orang tua siswa tersebut, Ali. Kepadanya, orang tua tersebut mengaku akan beristiqarah meminta petunjuk Allah untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Alhamdulillah, kemarin menyampaikan ke kami akan istiqarah. Waktu saya datang ke rumah beliau, dan saya sampaikan Pak Ali ini sosok orang yang soleh. Pak Ali ini hidupnya penuh dengan agama. Sehingga pada waktu itu beliau menyampaikan mencabut itu (laporan), karena sesama manusia harus saling memaafkan. Dan yang kedua manusia tidak lepas dari salah," kata Eri di Surabaya, Sabtu (5/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri pun berterima kasih atas keputusan bijak yang dilakukan Ali. Eri lega ada jalan damai di balik kasus ini.
"Hal itu ditunjukkan oleh beliau, pada hari Jumat, beliau mencabut laporannya. Sehingga ada perdamaian dan ini menunjukkan bahwa warga Surabaya, saya matur nuwun sanget. Kita diberi contoh oleh Pak Ali, bahwa warga Surabaya harus saling memaafkan. Kedua, jika ada kekurangan dan kesalahan kita menutupi, dan bagaimana memperbaiki untuk menjadi lebih baik diberikan kesempatan," lanjut Eri.
Eri berpesan warga Surabaya harus ada rasa empati dan rasa gotong royong hingga tepo seliro. Hal ini dicontohkan Ali yang berlapang dada, ikhlas memaafkan apa yang dilakukan sang guru.
"Semoga ini bisa menjadi contoh, saya sendiri sebagai wali kota dan secara umum kepada warga Surabaya, membangun Kota Surabaya dengan hati Pak Ali ini, insyaallah Kota Surabaya akan menjadi jauh lebih hebat dari hari ini," ungkap Eri.
Sementara itu, terkait oknum guru, Eri menyampaikan akan tetap dilakukan proses administrasi melalui mekanisme di Inspektorat Kota Surabaya.
"Kalau terhadap guru, tetap kita lakukan di inspektorat pemeriksaannya, bagaimanapun nanti kita melakukan tes psikologi terhadap gurunya. Sehingga murid harus lebih nyaman," ujar Eri.
"Dan proses ini masih ditangani oleh inspektorat. Insyaallah, Pak Ali sudah mencabut laporan kepada Polres, kami juga akan mempertimbangkan itu, sehingga ke depannya, gurunya diberikan kesempatan, agar ini menjadi pembelajaran betul. Maka tidak ada lagi kekerasan guru terhadap muridnya. Meskipun marah, meskipun lepas kontrol, tapi tetap harus dijaga," jelas Eri.
"Karena bagaimana pun, guru adalah orang tua yang menciptakan anak-anaknya, murid-muridnya ini untuk menjadi pemimpin di massa yang akan datang. Karena itu, kalau menciptakan pemimpin yang akan datang, maka mendidiknya harus dengan akhlakul karimah, maka anak-anak didiknya akan menjadi berakhlak mulia nanti," pungkas Eri.
(hil/sun)











































