Kebakaran hutan dan lahan terjadi di kawasan Kawah Wurung, Ijen Bondowoso, akhirnya padam. Itu setelah bejibaku selama 15 jam memadamkan si jago merah.
Namun begitu, patroli dan pemantauan tetap dilakukan secara intensif. Sebab, cuaca di kawasan tersebut embusan angin cukup kencang, sehingga dimungkinkan masih ada titik api.
"Jam 2-3 dini hari tadi sudah padam. Tapi kami masih terus melakukan pengamatan," jelas Wakil Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Eny Handayani, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan pemantauan, kata dia, tim yang ada di lokasi juga membuat ilaran atau sekat-sekat untuk memutus kemungkinan api menjalar ke lokasi lainnya.
Menurut Eny, dari kondisi di lapangan dugaan sementara penyebab api memang karena faktor manusia. Entah sengaja atau kelalaian.
"Kami menduga karena manusia. Entah orang yang sedang berburu, iseng, atau karena ada faktor lainnya," tandasnya.
Sebelumnya kebakaran hutan dan lahan terjadi kawasan Ijen, tepatnya di kawasan Kawah Wurung. Api baru padam setelah 15 jam.
Si jago merah melahap kawasan terdiri semak dan ilalang serta vegetasi lainnya seluas 20 hektar lahan yang masuk dalam pengelolaan Perhutani KPH Bondowoso.
Rincian kawasan hutan dan lahan yang secara administratif berada di Desa Kalianyar, Ijen, tersebut yakni terletak di petak 91D seluas 18,5 hektar, petak 92 C 0,5 hektar, serta petak 90 A seluas 1 hektar.
(hil/fat)











































