Alkitab Kuno 158 Tahun di Gereja Merah Diinventarisasi Pemkot Kediri

Alkitab Kuno 158 Tahun di Gereja Merah Diinventarisasi Pemkot Kediri

Andhika Dwi - detikJatim
Senin, 15 Des 2025 16:02 WIB
Alkitab Kuno 158 Tahun di Gereja Merah Diinventarisasi Pemkot Kediri
Inventarisasi arsip Alkitab kuno berusia 158 tahun di Gereja Merah Kota Kediri. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip melakukan kunjungan ke Gereja Merah atau GPIB Immanuel Kediri untuk meninjau sekaligus menginventarisasi keberadaan Alkitab kuno berusia 158 tahun yang tersimpan di gereja itu.

Kegiatan ini menjadi langkah awal upaya pelestarian naskah kuno sebagai bagian dari cagar budaya di Kota Kediri. Salah satu jemaat Gereja Merah, Lorenz Hendrik mengatakan kunjungan itu bertujuan untuk melihat langsung kondisi benda cagar budaya sekaligus melakukan pendataan dan pemantauan.

"Pemerintah kota melalui dinas kearsipan datang untuk melihat dan memantau, istilahnya survei, guna mengetahui kondisi cagar budaya, termasuk pemeliharaan dan inventarisasi yang ada," kata Lorenz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lorenz menjelaskan, Alkitab kuno tersebut dicetak pada tahun 1867 dan menggunakan bahasa Belanda kuno. Ia menegaskan bahwa naskah bersejarah itu bukan berasal dari Gereja Merah Kediri, melainkan dari Sumatera yang kemudian diamankan dan diserahkan ke Kediri dengan surat resmi.

"Usia Alkitab ini 158 tahun, dicetak tahun 1867 dengan bahasa Belanda lama. Asalnya dari Sumatera, dibawa oleh pendeta yang pernah bertugas di sana, lalu diamankan dan diantar ke Kediri dengan surat resmi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Lorenz, penggunaan Alkitab kuno tersebut sangat dibatasi dan hanya dikeluarkan pada momen tertentu, seperti perjamuan Paskah, Natal, serta peringatan ulang tahun gedung gereja. Dalam keseharian, Alkitab disimpan di dalam kotak kaca yang terkunci demi menjaga keamanannya.

"Tidak digunakan sembarangan. Sehari-hari disimpan di kotak kaca dan dikunci, sehingga jemaat maupun pengunjung hanya bisa melihat dari luar," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Kediri, Chevy Suyuti Ningtyas, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil peninjauan, kondisi Alkitab kuno tersebut memerlukan penanganan khusus karena faktor usia.

"Karena usianya sudah sangat lama, ada beberapa halaman yang mulai mengalami kerusakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyelamatan melalui restorasi agar tetap utuh," kata Chevy. Senin (15/12/2025).

Chevy menuturkan, setelah proses restorasi selesai, Alkitab kuno tersebut akan didigitalisasi agar isinya dapat diakses tanpa harus sering bersentuhan langsung dengan fisik naskah.

"Setelah direstorasi, kami akan melakukan digitalisasi. Nanti masyarakat tetap bisa melihat bentuk fisiknya, sementara isi lengkapnya dapat diakses secara digital, misalnya melalui pemindaian barcode," jelas Chevy.

Ia menambahkan, proses restorasi akan dilakukan langsung di lokasi Gereja Merah dengan pengawasan pihak gereja, mengingat dokumen bersejarah tersebut tidak diperkenankan untuk dipindahkan.

"Pengerjaan dilakukan di gereja agar keamanannya terjaga. Ini juga menjadi bagian dari komitmen Pemkot Kediri dalam melestarikan arsip dan naskah kuno sebagai warisan sejarah dan budaya," pungkas Chevy.




(dpe/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads