Hari libur Kenaikan Yesus Kristus kerap dimanfaatkan umat Kristiani untuk berdoa dan merenung atas perjalanan hidup Yesus di dunia hingga naik ke surga. Tapi, tak sedikit juga yang memanfaatkan momen ini untuk berziarah atau mengunjungi tempat-tempat religi yang menyimpan nilai spiritual dan sejarah.
Nah, di Jawa Timur, ada banyak destinasi wisata religi yang bisa jadi pilihan untuk mengisi libur Kenaikan Tuhan Yesus. Mulai dari gereja-gereja kuno yang penuh cerita, Gua Maria yang tenang di tengah alam, sampai tempat ziarah yang sering jadi tujuan peziarah dari luar kota.
Rekomendasi Wisata Kenaikan Yesus Kristus
Buat detikers yang ingin liburan sekaligus mengisi batin, beberapa spot ini nggak cuma menghadirkan suasana khusyuk, tapi juga keindahan arsitektur dan panorama yang menyejukkan hati. Yuk, simak rekomendasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gereja Puhsarang Kediri
Gereja Puhsarang atau Gereja Santa Maria Puhsarang menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Berlokasi di Jalan Raya Puhsarang, Desa Sukorame, Kecamatan Semen, gereja ini tak hanya menyuguhkan pengalaman spiritual, tapi juga keindahan arsitektur yang memikat.
Dibangun sejak tahun 1936, gereja ini merupakan karya Romo Jan Wolters dan arsitek terkenal Ir. Henricus Maclaine Pont. Desain bangunannya menggabungkan arsitektur bergaya Eropa klasik dengan unsur budaya lokal Jawa, menciptakan nuansa unik yang sulit ditemukan di tempat lain.
Salah satu spot paling ikonik di kompleks ini adalah Gua Maria Puhsarang. Banyak pengunjung yang menyamakan gua ini dengan Sanctuary of Lourdes di Prancis. Patung Bunda Maria setinggi 4 meter berdiri megah di dalam gua, menjadi tempat berdoa dan berziarah umat Katolik dari berbagai daerah.
Dikelilingi oleh pepohonan rindang, suasana di sekitar gereja terasa sejuk dan damai. Tak heran jika banyak peziarah betah berlama-lama di sini. Selain itu, ada juga 12 titik air suci yang bisa dicoba pengunjung. Enam pancuran menggunakan keran, sementara enam lainnya dilengkapi teknologi sensor tangan.
Air ini dipercaya memiliki manfaat spiritual dan kesehatan, sehingga banyak pengunjung membasuh wajah atau membawa pulang air tersebut. Jika sedang berkunjung ke Kediri, sempatkan singgah ke Gereja Puhsarang. Tak hanya menawarkan pengalaman rohani, tempat ini juga cocok untuk wisata sejarah dan budaya.
![]() |
2. GKJW Mojowarno Jombang
Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno dikenal sebagai salah satu gereja tertua dan paling bersejarah di Indonesia. Terletak di Jalan Merdeka, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, gereja ini menjadi saksi perjalanan panjang kekristenan di tanah Jawa.
Didirikan pada tahun 1879, GKJW Mojowarno menyimpan nilai historis yang tinggi. Arsitekturnya mencerminkan perpaduan gaya Eropa klasik seperti gothic, neo klasik, dan romantic. Dominasi warna putih pada bangunan menambah kesan megah sekaligus sakral, menciptakan atmosfer yang mendukung kekhusyukan saat beribadah.
Salah satu elemen unik yang menonjol adalah bagian rangka atap gereja. Di sana tertulis kutipan dalam aksara Jawa berbunyi: "Dhuh Gusti, ingkang kawula purugi sinten malih? Paduka ingkang kagungan pangandikaning gesang langgeng". Kalimat ini memiliki arti: "Ya Tuhan, kepada siapa kami pergi? Hanya Engkaulah yang memiliki sabda hidup kekal."
Kehadiran kutipan berbahasa Jawa tersebut menjadi simbol harmonisasi antara iman Kristiani dan budaya lokal, sekaligus memperkuat identitas gereja sebagai bagian dari sejarah dan perkembangan agama di Jawa Timur.
Tak hanya sebagai tempat ibadah, GKJW Mojowarno juga kerap menjadi tujuan wisata religi, terutama bagi mereka yang tertarik menyelami jejak peninggalan rohani dan budaya masa lalu.
3. Gereja Merah Probolinggo
Terletak di jantung Kota Probolinggo, bangunan unik ini dikenal luas dengan sebutan Gereja Merah. Nama tersebut merujuk pada warna cat dinding gereja yang mencolok, menjadikannya mudah dikenali dan berbeda dari bangunan lain di sekitarnya. Tak heran jika Gereja Merah telah menjadi salah satu ikon religi dan sejarah kota.
Gereja ini telah berdiri lebih dari satu abad sejak dibangun oleh Pendeta Pattiradjawane pada masa penjajahan Belanda. Warna merah pada bangunan bukan sekadar pilihan estetika, namun memiliki makna simbolis yang mendalam-melambangkan darah Yesus Kristus yang tercurah di kayu salib demi menebus dosa umat manusia.
Keunikan arsitektur dan nilai historis yang dimiliki menjadikan Gereja Merah Probolinggo ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 2013. Meski telah berusia tua, gereja ini masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah oleh umat Kristiani setempat.
Selain sebagai tempat peribadatan, Gereja Merah juga menjadi tujuan wisata religi yang menarik. Banyak wisatawan datang untuk menyaksikan jejak peninggalan kolonial sekaligus merasakan nuansa spiritual yang khas. Lokasinya yang strategis di pusat kota juga membuat gereja ini mudah diakses oleh para pelancong yang tengah menjelajahi Probolinggo.
![]() |
4. Desa Wisata Peniwen Malang
Desa Wisata Peniwen yang terletak di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, dikenal pula sebagai "Desa Religi Kampung Nasrani". Desa ini menjadi pusat kegiatan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dan menyimpan sejarah panjang sebagai komunitas Kristiani di Jawa Timur.
Menurut data resmi dari Pemerintah Kabupaten Malang, Desa Peniwen didirikan pada tahun 1880 oleh sekelompok 20 orang yang dipimpin oleh Kiai Sakejus. Mengunjungi desa ini berarti menikmati pengalaman religi yang penuh makna sekaligus pesona alam yang menyejukkan.
Terletak di kawasan perbukitan hijau yang asri, Peniwen dikelilingi oleh lanskap sawah terasering dan kebun kakao yang membentang luas. Pemandangan alami ini memberikan nuansa damai dan sejuk, sangat cocok untuk refleksi spiritual dan berwisata santai.
Selain keindahan alam dan nilai religi, Desa Peniwen juga memelihara tradisi khas yang masih lestari hingga kini, seperti unduh-unduh dan Festival Wisata Budaya Pasar Sorbon. Festival ini biasanya digelar di bawah kebun coklat dan menjadi momen penting untuk melestarikan budaya sekaligus mempererat hubungan antarwarga.
Dengan perpaduan unik antara kekayaan spiritual, budaya, dan alam, Desa Wisata Peniwen menjadi destinasi wisata religi yang ideal bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dalam kehidupan masyarakat Kristen di pedesaan Jawa Timur.
5. Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria Kepanjen, Surabaya
Beralih ke Kota Pahlawan, Surabaya, terdapat Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria yang telah berdiri sejak tahun 1899. Berlokasi strategis di Jalan Kepanjen Nomor 4-6, Kecamatan Krembangan, gereja ini menjadi salah satu ikon sejarah dan religi di kota terbesar kedua di Indonesia ini.
Menurut laman resmi Pemerintah Kota Surabaya, gereja ini mengusung arsitektur Neo Gotik yang memukau, hasil karya kolaborasi dua arsitek ternama, yakni Westmaas dari Belanda dan arsitek Indonesia, Widjosastro. Perpaduan ini menghasilkan bangunan yang kokoh dan estetis dengan sentuhan khas Eropa.
Begitu memasuki gereja, pengunjung akan disambut oleh ruang utama yang megah dengan dinding batu bata klasik ala Eropa. Keindahan gereja semakin lengkap dengan hadirnya kaca-kaca mozaik yang menggambarkan perjalanan hidup Kristus bersama para muridnya, menambah nilai artistik sekaligus religius.
Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria kerap menjadi tujuan utama wisata religi, terutama saat menjelang hari besar Natal dan Paskah. Selain itu, bangunan ini juga menarik bagi para penggemar sejarah dan arsitektur kolonial yang ingin menyelami jejak masa lalu di Surabaya.
![]() |
(auh/irb)