Kementerian UMKM RI Apresiasi Ekosistem Batik Malangan

Kementerian UMKM RI Apresiasi Ekosistem Batik Malangan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 02 Okt 2025 18:30 WIB
Kementerian UMKM RI dan SMESCO mendapuk Kota Malang sebagai salah satu dari tiga kota tuan rumah gelaran Festival Batik 3 Kota
Kementerian UMKM RI dan SMESCO mendapuk Kota Malang sebagai salah satu dari tiga kota tuan rumah gelaran Festival Batik 3 Kota/Foto: Istimewa
Malang -

Geliat ekosistem batik malangan yang sarat sejarah dan khasanah sebagai identitas budaya dan penggerak ekonomi kreatif makin diperhatikan di kancah nasional.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian UMKM RI dan SMESCO mendapuk Kota Malang sebagai salah satu dari tiga kota tuan rumah gelaran Festival Batik 3 Kota yang peluncurannya digelar pada rangkaian Peringatan Hari Batik Nasional 2025 di gedung SMESCO, Jakarta, hari ini.

Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM dalam pemaparannya menyebut, Kota Malang melakukan berbagai upaya untuk melestarikan dan memajukan ekosistem batik malangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkini, kami baru saja menggelar Dekranasda Award. Kami juga punya program kemis mbois, pelatihan, termasuk batik bagi disabilitas, fasilitasi legalitas, pemasaran hingga membuka ruang riset batik malangan," kata Wahyu Hidayat dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Pria yang akrab disapa Pak Mbois menyebut, batik malangan yang sejarah awalnya banyak terkait dengan motif candi Kerajaan Singhasari (kawung singosaren), dengan warna dominan hijau, biru, coklat saat ini berkembang pula ke langgan realis seperti potensi alam, budaya dan ikon sejarah kota.

ADVERTISEMENT

Hal ini menurutnya menarik bagi generasi muda untuk semakin cinta batik sebagai warisan budaya tak benda (intangible) dunia dari Indonesia.

"Anak-anak muda sekarang semakin suka mengenakan batik dalam berbagai cara. ini tentu baik bagi kelestarian batik. dan malang unik karena punya Malang Creative Center yang juga punya peran penting untuk showcase, workshop dan creative hub batik malangan," terangnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri UMKM Sudaryono R. Lamangkono menyebut bahwa semenjak penetapannya sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, batik semakin dikenal dan diakui dunia.

"Hari ini bukanlah hanya momentum untuk mengenang. tapi juga semangat menghidupkan dan menjaga warisan budaya (batik).Kita berharap batik semakin sering digunakan tidak hanya dalam acara formal tapi juga sehari-hari oleh kita semua, termasuk generasi muda," kata Sudaryono terpisah.

Kementerian UMKM menurutnya sangat mengapresiasi komitmen Kota Malang, Pekalongan dan Magelang dalam mendukung ekosistem batik di masing-masing daerah.

Atas berbagai langkah nyata yang sudah dilakukan, Kota Malang juga meraih plakat penghargaan dari pihaknya pada momen Launching Festival Batik ini. Festival Batik 3 Kota akan digelar di Kota Malang pada 16 - 19 Oktober 2025 bertempat di Malang City Point (MCP).




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads