Ribuan orang dari penjuru dunia datang memeriahkan perayaan 200 tahun Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang. Perayaan ini juga diikuti kirab budaya melintasi sejumlah ruas jalan utama di Kota Malang.
Perwakilan panitia, Kevin Chistian Chandra menyampaikan, sejumlah tamu dari berbagai daerah, bahkan luar negeri, mulai sudah berdatangan untuk meramaikan momentum bersejarah ini.
Peringatan dua abad Kelenteng tertua di Malang ini, sekaligus menjadi rangkaian World Tua Pek Kong Festival ke-14. Panitia menyebut, tamu internasional yang hadir diperkirakan mencapai 1.300 hingga 1.500 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berasal dari Malaysia, Singapura, Myanmar, Brunei, Makau, Hongkong, hingga Tiongkok. Sementara tamu dari dalam negeri diperkirakan antara 2 ribu hingga 2.500 orang, di luar masyarakat umum yang akan memadati jalur kirab budaya.
"Tua Pek Kong adalah dewa utama yang menjadi simbol perlindungan, kesuburan, dan keberkahan bagi masyarakat," kata Kevin kepada wartawan, Sabtu (27/9/2025).
Sementara rangkaian perayaan 200 tahun Kelenteng Eng An Kiong akan diawali doa pagi bersama untuk memohon kelancaran dan keselamatan, sebelum kirab diberangkatkan.
Untuk rute kirab sendiri diawali dari Kelenteng Eng An Kiong di Jalan Laksamana Martadinata, lalu melewati Jalan Gatot Subroto - Jalan Trunojoyo - Jalan Kertanegara - Alun-Alun Tugu Malang - Jalan Mgr Sugiyopranoto - Jalan Kauman - Perempatan Kasin - Jalan Ade Irma Suryani - Jalan Pasar Besar, dan kembali lagi ke Kelenteng Eng An Kiong.
Kirab budaya ini akan menampilkan beragam atraksi kesenian, mulai dari barongsai, reog Malang, hingga topeng Malangan. Prosesi syukuran dengan polo pendem serta peragaan 12 busana adat Nusantara juga turut meramaikan perayaan.
"Tema kirab tahun ini menunjukkan bahwa Kota Malang layak menjadi destinasi wisata budaya," pungkasnya.
(ihc/abq)