8 Kelenteng Tertua di Jatim, Ada yang Dibangun Tahun 1153

8 Kelenteng Tertua di Jatim, Ada yang Dibangun Tahun 1153

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 01 Feb 2024 17:30 WIB
Masyarakat Tionghoa waktu itu membangun sebuah tempat peribadatan di tahun 1820-1825, yakni Kelenteng Eng An Kiong yang saat ini berada di Jalan R E Martadinata itu.
Kelenteng Eng An Kiong Malang/Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Surabaya -

Kelenteng adalah tempat ibadah umat Konghucu. Jawa Timur memiliki banyak kelenteng. Kelenteng-kelenteng ini tak sedikit yang dilabeli tertua karena usianya.

Kelenteng tertua di Jawa Timur masih berdiri kokoh hingga saat ini. Pada hari-hari besar keagamaan umat Konghucu, kelenteng-kelenteng ini ramai didatangi untuk beribadah.

Kelenteng Tertua di Jawa Timur

Ada banyak kelenteng tertua di Jatim, termasuk kelenteng-kelentang yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Berikut sederet kelenteng tertua di Jawa Timur yang perlu diketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kelenteng Kim Hin Kiong Gresik

Kelenteng Kim Hin KiongKelenteng Kim Hin Kiong Foto: Website Diskominfo Gresik

Melansir situs Perkumpulan Tridharma, Kelenteng Kim Hin Kiong didirikan di pesisir laut kota Gresik. Waktu pembangunan kelenteng ini terukir di belandar tepat berada di atas altar Thian Kong, yaitu 1 Agustus 1153.

Pada bangunan utama terdapat altar Thian Kong tepat di depan dekat pintu masuk kelenteng. Kemudian ada altar Yang Mulia Ma Co Thian Siang Seng Boo di belakang altar Thian Kong, yang juga terdapat Rupang Li Lo Cia (Na Zha). Altar Yang Mulia Ma Co Thian Siang Seng Boo berdampingan dengan altar Dewi Kwan Im Po Sat dan altar Dewa Kwan Kong.

ADVERTISEMENT

Pada sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan tambahan yang ada altar Tri Nabi (Budha, Lao Tze, Khong Hu Cu), altar Kong Co Toa Pek Kong, altar Pek Ho Ya, dan altar Kong Co Jai Sen Yak.

Pada sebelah kiri bangunan utama terdapat panggung wayang potehi, yaitu tempat penyimpanan peralatan sembahyang (dupa/hio dll), tempat penyimpanan Khio (kereta tandu), dan juga halaman luas.

Pada belakang bangunan utama terdapat bangunan serbaguna yang dapat menjadi tempat istirahat atau tempat tidur. Bangunan serbaguna ini juga memiliki etalase yang berisi berbagai kitab suci.

Kelenteng Kim Hin Kiong Gresik terkenal dengan Ciam Si (tradisi ramalan ala masyarakat China kuno) di altar Yang Mulia Ma Co Thian Siang Seng Boo. Ciam Si ini dipercaya manjur atau mujarab. Termasuk untuk Ciam Si pekerjaan, jodoh, dll.

2. Kelenteng Hong Tiek Hian Surabaya

Kelenteng Hong Tiek HianKelenteng Hong Tiek Hian Foto: Website Perkumpulan Tridharma

Melansir laman Indonesia Kaya, Kelenteng Hong Tiek Hian terletak di Jalan Dukuh Nomor 23, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya. Tempat ibadah ini dikenal dengan Kelenteng Dukuh. Lokasinya dekat dengan Jembatan Merah.

Kelenteng tertua di Surabaya ini dibangun pasukan Tar-tar pada zaman Khu Bilai Khan saat awal Kerajaan Majapahit. Terdapat dua bangunan utama yang dihubungkan sebuah jembatan yang dijaga dua ekor naga.

Pada lantai 1 bangunan terdapat altar Macko dan Kong Co. Pada kelenteng lama terdapat altar sembahyang Sien Beng dan Kong Co yang dipujanya terdiri dari Kong Tek Tjun Ong, Boen Tjiang Tee Koen, dan Hok Tik Tjing Sien. Pada bangunan baru terdapat pujaan dari Mak Co Thian Siang Sien Boo, Oen Wan Sue dan Ma Wang Sue, Thio Wan Sue dan Khong Wan Sue.

Sementara lantai 2 terdapat altar Buddha, Dewi Kwan Im, dan beberapa dewi-dewi lainnya. Juga terdapat altar Hiap Thian Siang Tee, Buddha Avalokitesvara didampingi Buddha Gautama, Namo K. Bodhisatva, O Mi To Hoed, Namo Aryayi Bodhisatvaya, dan Buddha Maitreya.

3. Kelenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan

Kelenteng Tjoe Tik Kiong.Kelenteng Tjoe Tik Kiong. Foto: Website Cagar Budaya Jatim

Melansir situs Cagar Budaya Jatim, Kelenteng Tjoe Tik Kiong didirikan pada awal kedatangan perantauan China di Kota Pasuruan sekitar tahun 1700. Kelenteng ini merupakan peninggalan zaman keemasan Kota Pasuruan pada masa Kolonial.

Kelenteng Tjoe Tik Kiong terdiri dari dua struktur atap perbentuk pelanadengan nok sejajar jalan dengan bagian ujung melengkung ke atas dan pengukirannya berbentuk gevel.

4. Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban

Kwan Sing Bio TubanKwan Sing Bio Tuban Foto: Istimewa (dok. website Kwan Sing Bio Tuban)

Kelenteng Kwan Sing Bio dibangun pada 1773. Nama Kwan Sing Bio bermakna sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada Dewa Kwan Kong. Lokasinya di Jalan Martadinata Nomor 1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban atau berada di Jalur Pantura.

Melansir laman Disbudporapar, kelenteng ini menjadi satu-satunya di Asia Tenggara yang menghadap ke laut. Gerbang masuk Kelenteng Kwan Sing Bio terdapat Gapura Kepiting Raksasa. Ikon ini menandai pembangunannya yang berada di daerah tambak yang banyak kepitingnya.

5. Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri

Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri berada di Jalan Yos Sudarso Nomor 148, Pakelan, Kecamatan/Kota Kediri. Kelenteng ini menjadi salah satu bangunan yang dilindungi di Kota Kediri karena usianya cukup tua dan menyimpan nilai historis.

Kelenteng yang berdiri sekitar 1817 ini pun masuk dalam cagar budaya Jawa Timur. Altar Dewi Thian Sang Sing Bo berada di tengah bangunan utama. Patung sengaja menghadap ke arah Sungai Brantas. Sedangkan dewa-dewa lainnya berada di sisi lain dari kelenteng.

6. Kelenteng Hok An Kiong Surabaya

Kelenteng Hok An KiongKelenteng Hok An Kiong Foto: Website Bapeddalitbang Surabaya

Kelenteng Hok An Kiong atau dikenal Kelenteng Suka Loka berdiri pada 1820. Lokasinya di Jalan Coklat Nomor 2, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya.

Melansir Bappedalitbang Surabaya,Dewa Mak Co Po yang ada di kelenteng ini sangat dihormati. Pasalnya, berkaitan dengan pelayaran Tiongkok hingga tiba di Surabaya yang dipercaya dibantu Dewa Mak Co Po.

Sementara situs resmi Tourism Surabaya menyebutkan, pembangunan kelenteng mendatangkan tukang dari Tiongkok, termasuk perlengkapan dan bahan-bahannya. Konstruksi bangunan pun tanpa paku-paku logam, hanya menggunakan potongan bambu yang diruncingkan.

7. Kelenteng Eng An Kiong Malang

Masyarakat Tionghoa waktu itu membangun sebuah tempat peribadatan di tahun 1820-1825, yakni Kelenteng Eng An Kiong yang saat ini berada di Jalan R E Martadinata itu. Kelenteng Eng An Kiong yang saat ini berada di Jalan R E Martadinata itu. Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim

Dikutip dari situs resmi Pemkot Malang, Kelenteng Eng An Kiong didirikan pada 1825. Kelenteng yang dibangun Liutenant Kwee Sam Hway ini merupakan salah satu bangunan tertua di Kota Malang. Bahkan, telah ditetapkan bangunan cagar budaya.

Kelenteng Eng An Kiong dibangun dalam dua periode. Bangunan pertama, yakni ruangan tengah yang dibangun pada 1825. Sementara bangunan lainnya dibangun pada 1895-1934.

Kelenteng tersebut diberi nama Eng An Kiong yang bermakna istana keselamatan dalam keabadian Tuhan dan merupakan persembahan kepada Dewa Bumi. Kelenteng ini merupakan kelenteng tridharma atau tempat ibadah tiga ajaran yakni Taoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme.

8. Kelenteng Pak Kik Bio Surabaya

Kelenteng Pak Kik BioKelenteng Pak Kik Bio Foto: Website Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia

Kelenteng Pak Kik Bio Surabaya berada di Jalan Jagalan Nomor 74-76, Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya. Tempat ibadah ini berdiri pada 1952. Kelenteng ini khusus untuk umat Konghucu.

Pemerintah Surabaya memasukkan Pak Kik Bio sebagai bangunan cagar budaya pada 2013. Penetapan ni berdasarkan SK Wali kota Surabaya Nomor 188.45/364/436.1.2/2013.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads