Prabowo Batal ke Bojonegoro Apa karena Mitos Arya Penangsang?

Urban Legend

Prabowo Batal ke Bojonegoro Apa karena Mitos Arya Penangsang?

Ainur Rofiq - detikJatim
Kamis, 26 Jun 2025 22:25 WIB
Kondisi tanggul sungai Bengawan Solo yang ambruk di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025). Proyek tanggul senilai Rp40 miliar yang berusia sekitar 2 bulan itu berfungsi sebagai penahan tepi sungai Bengawan Solo dan kini kondisinya rusak. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Spt.
Bengawan Solo yang melintas di Baureno, Bojonegoro (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada)
Bojoneg -

Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba membatalkan kunjungannya ke Bojonegoro. Padahal Prabowo diagendakan hadir untuk meresmikan peningkatan fasilitas kilang minyak.

Absennya Prabowo ini semakin memperpanjang cerita bahwa Bojonegoro wilayah terlarang untuk dikunjungi presiden. Larangan itu diyakini terkait dengan mitos Arya Penangsang.

Tidak sedikit warga yang menilai bahwa Prabowo batal ke Bojonegoro karena percaya dengan mitos Arya Penangsang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu penganut budaya Jawa, Mbah Suri (62) menuturkan bahwa sampai saat ini memang belum pernah ada presiden berkunjung ke Bojonegoro, selain Presiden Pertama Soekarno.

"Setahu saya belum ada presiden yang ke Bojonegoro. Kalau ada, itu dulu era Pak Soekarno," kata Mbah Suri kepada detikJatim, Kamis (26/6/2025).

ADVERTISEMENT

Mbah Suri lalu menilai batalnya Prabowo diduga karena terkait mitos Arya Penangsang. Dalam mitos disebutkan barang siapa yang masuk Bojonegoro akan mengalami kekalahan atau lengser dari jabatannya.

Mitos ini bermula dari peperangan Demak dan Pajang. Saat itu Arya Penangsang raja dari Jipang yang lebih dahulu menyeberangi Bengawan Solo hendak menyerang prajurit Pajang. Karena hal ini Arya Penangsang kalah dalam peperangan.

"Yang terbukti dari kisah Arya Penangsang yang menyeberangi Bengawan Solo terlebih dahulu untuk menyerang prajurit Pajang, akhirnya kalah," kata Mbah Suri.

Mbah Suri menuturkan sebelum kalah, kesaktian Arya Penangsang juga hilang secara tiba-tiba setelah menyeberangi Bengawan Solo dan menginjakkan kaki di Bojonegoro. Karena itu lah mitos itu dipercaya bahwa seorang raja atau pemimpin yang masuk Bojonegoro dipercaya akan jatuh lengser atau kalah seperti Arya Penangsang.

"Ini bisa diyakini jika ada pemimpin negeri yang masuk ke Bojonegoro, maka dia harus siap untuk kalah dalam artian siap lengser dari tahtanya," tutur mbah Suri.

Apa yang dilakukan Prabowo sebenarnya juga pernah dialami Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Sama, saat itu Jokowi hendak meresmikan Bendungan Gongseng.

Namun Jokowi tak meresmikan bendungan terbesar di Bojonegoro itu secara langsung, namun secara online atau daring dari Bendungan Tugu di Trenggalek pada 2021.

Tak sekali, Jokowi juga pernah batal hadir ke Bojonegoro mendadak saat meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB). Proyek JTB pada akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Februari 2023.

Meski demikian, tercatat pada 2015 Jokowi pernah melintas dan singgah sesaat di wilayah Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Saat itu dia sedang perjalanan menuju Kabupaten Blora untuk meninjau lokasi pembibitan jati.




(dpe/abq)


Hide Ads