Presiden RI Prabowo Subianto hari ini batal berkunjung ke Jawa Timur. Rencananya dia akan menghadiri peresmian Peningkatan Produksi Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di lapangan sumur minyak Banyu Urip, Bojonegoro.
Meski tanpa kehadiran fisik Prabowo, peresmpian Peningkatan Produksi Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berkapasitas produksi 30.000 barel per hari itu tetap dilakukan.
Salah satu staf kepresidenan dari Sekretariat Presiden di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro menuturkan bahwa peresmian tetap berlangsung. Hanya saja, Presiden hadir secara virtual dari Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peresmian tetap berlangsung, namun Presiden hadir secara virtual dari Bali," tutur petugas Setpres kepada awak media, Kamis (25/6/2025).
Kunjungan kerja presiden di beberapa kota di Jawa Timur yang dijadwalkan hari ini juga sebagian dibatalkan. Prabowo dijadwalkan berkunjung ke 4 daerah di Jatim yakni Banyuwangi, Bondowoso, Magetan, dan Bojonegoro.
Informasi yang dihimpun detikJatim, faktor cuaca yang tidak mendukung pendaratan helikopter yang menjadi pertimbangan utama batalnya kunjungan kerja presiden ke Bojonegoro. Prabowo memang dijadwalkan menaiki helikopter TNI dan mendarat di Lapangan Desa/Kecamatan Gayam.
Pantauan di lokasi sejumlah aparat keamanan dari TNI, Brimob, dan Polisi tampak sudah bersiaga di sekitar area lapangan yang menjadi lokasi pendaratan helikopter. Selain itu sejumlah petugas juga terlihat berjaga di sejumlah titik persimpangan jalan yang akan dilalui kendaraan Presiden ke lokasi peresmian.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahonobersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), TNI, Polri, serta protokol kepresidenan, telah mengikuti rapat koordinasi pengamanan VVIP dan memastikan kesiapan lokasi kunjungan.
"Kami telah siap dari sisi teknis maupun keamanan. Terima kasih atas sinergi semua pihak yang terlibat," ujar Bupati Setyo Wahono.
Sementara berkaitan dengan Peningkatan Produksi Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC), External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL Tezhart Elvandiar proyek tersebut adalah bagian penting dalam upaya Indonesia mencapai swasembada energi nasional.
"Kontribusi dari Bojonegoro sangat signifikan, menyumbang hingga 30 persen dari produksi minyak nasional," ujar Tezhart Elvandiar.
(dpe/abq)