Sebaran Reruntuhan Situs Wurandungan Malang Sampai Radius 500 Meter

Sebaran Reruntuhan Situs Wurandungan Malang Sampai Radius 500 Meter

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 11 Jun 2025 15:00 WIB
Temuan struktur bata kuno di tengah perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Penemuan struktur bata kuno di Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Struktur bata kuno ditemukan di area situs Wurandungan, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sebaran reruntuhan bata ataupun batu yang pernah ditemukan mencapai radius 500 meter.

Situs Wurandungan sebelumnya pernah disebut dalam prasasti Mpu Sindok yang dibuat pada tahun 948 Masehi. Temuan situs ini diduga merupakan permukiman kuno dengan adanya bangunan suci atau tempat ibadah.

Pasalnya, sebaran area bebatuan di perkebunan jeruk warga di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten, mencakup radius hingga 300 hingga 500 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dusun Bendungan Rudi Harianto menyatakan, beberapa warganya memang sempat menemukan bata kuno ketika menggali tanah untuk keperluan perkebunan ataupun saat pembuatan rumah. Bahkan beberapa di antara warga pernah menemukan serpihan gerabah yang diduga peninggalan kuno.

"Ada warga yang menemukan gerabah, batu-batu merah berbentuk besar mirip yang ada di struktur, mereka nemunya waktu membangun rumah dan menggarap sawah," kata Rudi Harianto kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).

ADVERTISEMENT

Bahkan beberapa temuan itu sempat ada yang dibawa pulang atau disimpan oleh warganya. Tapi karena diduga ada gangguan makhluk tak kasat mata, temuan-temuan itu pun dikembalikan untuk disimpan di tempat yang aman.

"Temuannya radiusnya sekitar 500 meteran, yang ini di struktur inti saja. Cuma memang itu warga yang menemukan akhirnya dikembalikan, katanya diminta ngembalikan," ungkapnya.

Sementara Ketua Pelestari Purbakala dan Budaya Indonesia (PPBI) Jawa Timur Budi Kariyono mengungkapkan, bahwa sebaran situs Wurandungan atau dikenal warga dengan nama situs Balekambang ini memang cukup luas. Akan tetapi, pihaknya tak berani memastikan. Karena harus melalui penelitian oleh pihak terkait.

"Kalau mau ada penggalian dari pihak terkait. Akan kami tunjukkan di mana saja lokasi yang pernah ditemukan batu, serpihan gerabah dan peninggalan lainnya di sekitar sini (situs Wurandungan)," bebernya terpisah.

Pihaknya berharap temuan itu bisa ditindaklanjuti dengan penggalian atau ekskavasi. Proses ekskavasi ini juga akan membuktikan dari mana asal usul struktur bangunan yang diduga merupakan peninggalan Mpu Sindok era Kerajaan Mataram itu.

"Kalau kami dan warga berharapnya dibuka saja, biar tahu dan jadi referensi sejarah penelitian, ini dari era mana, apa benar dari era Mpu Sindok atau lebih tua," harapnya.

Sejarahwan Dwi Cahyono menambahkan, dugaan terkuat area situs Wurandungan adalah permukiman kuno, sesuai yang tertulis dalam prasasti Wurandungan dan Ukirnegara.

"Jadi permukiman yang lama ya, dan di dalam permukiman ini ada masyarakat yang punya religiusitas tinggi, jadi bisa areanya meluas," kata Dwi Cahyono.

Ia menyebut, temuan situs ini menjadi penting demi mengkonstruksi sejarah dari beberapa situs lainnya yang sudah ditemukan seperti Situs Srigading di Lawang dan Situs Langlang di Singosari, yang sama-sama teridentifikasi dari era Mpu Sindok Kerajaan Mataram.

"Kami berharap Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Malang, khususnya Balai Pelestarian Kebudayaan untuk menindaklanjuti temuan. Sehingga kita bisa melakukan penanganan secara tepat, sebab temuan merupakan penting," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, struktur bata kuno dalam gundukan tanah yang digali sedalam kurang lebih satu meter dengan diameter lebar 2,5 meter ditemukan di tengah perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Belum diketahui pasti struktur bata kuno itu dulunya merupakan pemukiman kuno atau bukan. Sementara di sekitar area penggalian juga ditemukan sejumlah batu bata berserakan dengan ukuran besar.

Bahkan dari bebatuan itu ada batu andesit dengan terdapat seperti tulisan yang diukir menyerupai huruf Jawa kuno. Beberapa temuan di antaranya gerabah hingga pecahan batu bata lain juga ditemukan warga sekitar di sekitar kawasan dengan radius 500 meter. Lokasi temuan struktur bata kuno berada di lingkungan situs yang dinamai warga Balekambang atau situs Wurandungan.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads