.webp)
Tradisi Malam Selawe atau malam 25 Ramadan digelar setiap tahun oleh warga Gresik di kawasan Makam Sunan Giri. Pada gelaran malam selawe tahun ini, Pemkab Gresik membagikan 3.000 bungkus nasi kebuli untuk warga di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri, Desa Giri, Kebomas.
"Ini pertama kali dilakukan pada tradisi malam selawe di Gresik. Ada total 3.000 bungkus nasi kebuli yang kita siapkan untuk pengunjung Makam Sunan giri pada malam selawe ini," kata Koordinator Lapangan sekaligus Camat Kebomas Tri Joko Efendi, Selasa (25/3/2025).
Tri Joko menambahkan bahwa tradisi Malam Selawe sudah ada sejak zaman Sunan Giri. Yang mana tujuannya untuk mengharap malam lailatul qadar di malam-malam ganjil, khususnya Malam Selawe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbeda dengan tahun sebelumnya, bukan hanya pasar malam dari UMKM saja, melainkan ada kegiatan yang akan dimulai dengan salat Isya dan tarawih serta munajat pembacaan 1.000 surat Al-Ikhlas di Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri," tambahnya.
Pembagian nasi kebuli disebarkan ke beberapa titik, yakni di area Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri, Makam Sunan Giri dan parkiran.
"Di masjid ini ada 1.500 dan 1.500 lainnya di bagian parkiran dan pintu masuk Sunan Giri," tambahnya.
Tri menyebut nasi kebuli merupakan sajian khas masyarakat Pegiren dan sekitarnya. Oleh warga Giri biasanya disebut nasi blawu.
"Yang masak nasi kebuli ibu-ibu dari Desa Sidomukti Kebomas," ungkapnya.
Untuk mempersiapkan ribuan nasi bungkus tersebut, pihaknya telah memasak 1 ton beras dan 1 kuintal daging. Ia berharap pembagian nasi kebuli tersebut bisa membuat warga yang hadir di makam sunan giri bisa lebih bersemangat dalam berusaha mendapatkan malam Lailatul Qadar.
"Dan bisa buat sahur setelah dari ziarah tentunya," pungkas Tri Joko.
Dengan pendampingan TNI dan Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, pembagian ribuan nasi kebuli tersebut berjalan lancar dan tertib. Warga pun antre dengan tertib untuk mendapat giliran pembagian nasi kebuli yang telah disiapkan.
(abq/iwd)
