Lautan manusia memenuhi Jalan Sunan Giri, Kebomas, Gresik. Mereka menghadiri puncak Tradisi Malam Selawe atau Malam Dua Puluh Lima.
Pada tradisi yang digelar tiap tahun itu, Pemerintah Kabupaten Gresik mengajak masyarakat untuk meneladani tradisi yang menjadi peninggalan Sunan Giri. Tradisi tersebut merupakan perintah Sunan Giri kepada santri dan rakyatnya saat masih menjadi raja di Giri Kedhaton Gresik.
"Malam Selawe, malam yang istimewa di bulan Ramadhan. Menurut hadis, malam ganjil adalah malam istimewa di bulan Ramadhan. 10 malam terakhir, diindikasikan malam Lailatul Qadar," kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah usai melakukan ziarah di Makam Sunan Giri, Sabtu (15/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut wabup yang akrab dipanggil Bu Min tersebut, Tradisi Budaya Malam Selawe harus terus dijadikan agenda rutin setiap tahun. Apalagi, masyarakat Gresik yang terkenal dengan budaya santri yang telah ditinggalkan Sunan Giri.
"Karena masyarakat Gresik ini santri, makanya dilakukan terus-menerus hingga saat ini. Alhamdulillah, setelah dua tahun pandemi, tahun kemarin sudah dimulai kembali. Alhamdulillah semakin ramai pengunjungnya, termasuk penjual UMKM," tambah Bu Min.
Apalagi, lanjut Bu Min, setelah dua tahun pandemi, Malam Selawe ini berlangsung meriah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Gresik berencana untuk menjadikan sebagai agenda rutin tahunan di mana pemerintah akan menjadi panitianya.
"Ada usulan bahwa peringatan Malam Selawe tahun depan akan menjadi salah satu agenda acara pemkab Gresik, karena ini tidak di Desa Giri saja, tetapi meluas ke desa-desa yang lain. Termasuk Desa Klangonan, supaya ini menjadi satu kesatuan," jelas dia.
Bu Min juga mengapresiasi pemerintah desa setempat beserta Kecamatan Kebomas yang sukses melaksanakan kegiatan tradisi Malam Selawe yang sudah berjalan secara turun-temurun. Terlebih di Kabupaten Gresik sejak zaman Sunan Giri, ritual keagamaan selalu dilaksanakan.
"Kita harus melestarikan, sehingga tidak hanya jalan-jalan ke Sunan Giri, tetapi bagaimana juga bermunajat, beriktikaf dan berdoa kepada Allah," tuturnya.
Selain itu, Bu Min juga mengapresiasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik yang sudah melancarkan usaha dari para pelaku UMKM. Dari kegiatan Tradisi Malam Selawe, banyak UMKM yang mengalami peningkatan ekonomi.
"Kenapa ada UMKM? Karena banyak masyarakat menjelang Hari Raya membutuhkan jajanan, sepatu, dan sebagainya. Mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kita untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Gresik," tutup Bu Min.
(hil/dte)











































