Salah seorang warga Puput Supriyanto (54) mengatakan kegiatan ziarah kubur biasanya dilakukan secara mandiri oleh masing-masing ahli waris. Namun selama dua Ramadan terakhir masyarakat melakukan ziarah yang digelar secara bersama-sama.
"Alhamdulillah antusiasme masyarakat cukup bagus, kita sama-sama berziarah ke makam keluarga atau leluhur," kata Puput, Minggu (23/2/2025).
![]() |
Rangkaian Nyekar Bareng dilakukan secara bertahap dengan menggelar doa bersama, pembacaan tahlil, hingga khataman Al-Qur'an.
"Khataman Al-Qur'an dilakukan oleh jemaah dari empat dusun. Kemudian juga dipanjatkan empat kali oleh para tokoh setempat," ujarnya..
Kegiatan yang diinisiasi organisasi Nahdlatul Ulama ini diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dengan sesama warga, sekaligus berkirim doa untuk para leluhur.
Ketua NU Karanganom Mochamad Kamali mengatakan selain mempererat tali persaudaraan dengan masyarakat, ziarah kubur massal ini juga menjadi bakti anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia.
"Ini merupakan dari birrul walidain, kepada orang tua maupun leluhur yang telah tiada," ujar Kamali.
Rangkaian ziarah kubur diakhiri dengan tabur bunga di masing-masing makam para leluhur.
(abq/iwd)