Kabupaten Pacitan turut mengambil peranan penting dalam menyimpan sejarah dan perjalanan panjang salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Daerah yang akrab dengan sebutan 'Kota 1001 Gua' ini merupakan tempat kelahiran Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jejak perjalanannya sebagai salah atu putra terbaik Pacitan terekam dalam Museum dan Galeri SBY*Ani.
Museum ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2023 dan menceritakan perjalanan SBY dan mendiang istri, Ibu Ani Yudhoyono sebagai tokoh yang telah banyak berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara.
Dilansir dari laman resmi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) disebutkan bahwa kehadiran museum ini memberikan gambaran mengenai komitmen SBY dalam memimpin negara serta perjuangan yang telah dilaluinya, sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meneruskan semangat mewujudkan masa depan Indonesia yang penuh harapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lambang Kabupaten Pacitan dan Maknanya |
Museum dan Galeri Kesenian SBY dan Ani berlokasi di Jalan Teluk Tambora Nomor 16, Plelen, Sidoharjo, Pacitan. Tidak sulit menemukan museum ini karena terletak tepat di tepi Jalan Lintas Selatan (Pacitan). Bagi detikers yang tertarik untuk berkunjung, museum terbuka setiap hari Rabu sampai Senin, mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Sementara itu, biaya tiket masuk ke museum cukup bervariasi, yakni untuk warga lokal Pacitan sebesar Rp25.000, untuk wisatawan Rp50.000, sedangkan untuk turis asing adalah sebesar Rp100.000.
Begitu masuk ke kawasan museum, pengunjung akan disambut dengan gedung megah berwarna putih dengan 6 pilar yang gagah berdiri tegak di depannya. Luas gedung yang mencapai 7.500 meter persegi dengan pembangunan yang dimulai sejak tahun 2020 lalu itu, telah menjadikan Museum dan Galeri Kesenian SBY dan Ani sebagai salah satu museum kepresidenan terbesar di dunia.
Pengunjung akan ditemani tour guide yang siap membimbing dan melengkapi informasi yang dibutuhkan ketika mengeksplorasi museum. Museum ini menawarkan koleksi yang lengkap.
![]() |
Pengunjung akan diajak mengikuti kisah SBY sejak kecil yang ditunjukkan melalui foto-foto memorabilia, diorama, replika kamar masa kecil-nya, lalu perjalanan dinas SBY ketika masih menjadi anggota militer, hingga kenangannya ketika dalam masa kampanye menyambut pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2004 silam bersama rekannya, Jusuf Kalla.
Tersedia juga ruang teater, di mana pengunjung dapat menyaksikan kilas balik kehidupan SBY secara singkat dan bagaimana perjalanannya sebagai sosok pemimpin negara.
Kemudian, beralih ke Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Telah disiapkan satu ruangan yang merangkum seluruh perjalanan Ibu Ani sebagai baik sebagai Ibu Negara maupun sosok yang menjadi saksi perjalanan panjang SBY. Dalam ruangan ini diceritakan tentang kontribusinya selama ini sebagai ibu negara dan apresiasi atau penghargaan yang berhasil diraih, hingga perjuangannya melawan Kanker di saat-saat akhir hidupnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa SBY dan Ibu Ani Yudhoyono merupakan pasangan yang dekat dengan dunia kesenian. Dengan demikian, kurang lengkap rasanya kalau tidak menelusuri karya-karya seni keduanya di museum ini. Dalam museum ini, pengunjung dapat menyaksikan hasil lukisan yang selama ini telah dibuat oleh SBY maupun yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman-seniman lainnya.
Tak lupa, hasil fotografi Ibu Ani yang gemar memotret turut dipajang dan dipamerkan. Menunjukkan di tengah kesibukan jadwal yang luar biasa sebagai pemimpin negara, SBY dan Bu Ani tidak lupa meluangkan waktu untuk memoles hobi dan menghasilkan karya.
Selain itu, Museum dan Galeri Kesenian SBY dan Ani memiliki fasilitas publik yang lengkap dan ramah disabilitas. Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku mencapai kurang lebih 1.500 buku yang dapat dibaca oleh pengunjung di tempat. Selain itu, ada toko souvenir yang menawarkan berbagai macam merchandise museum yang menarik dan cocok untuk dijadikan sebagai buah tangan.
Bila merasa lapar, jangan khawatir karena disediakan juga Kafetaria yang menyediakan berbagai menu makanan mulai dari cemilan, makanan berat, hingga dessert. Fasilitas yang lengkap, menjadikan museum dan galeri kesenian ini menjadi destinasi yang tidak hanya menawarkan pengalaman edukasi, tetapi juga sebagai tujuan berbagai komunitas, seniman, hingga instansi pendidikan untuk berkolaborasi dan membuat acara di museum ini.
(ihc/fat)